Lihat ke Halaman Asli

Riditya Adi Agusta

Mahasiswa Pertanian

[Kreatif-Inovatif] Wajib Baca Jika Kalian Seorang Perokok, Puntung Rokok Pengusir Hama Serangga pada Jagung dan Kedelai

Diperbarui: 2 Desember 2019   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring berkembangnya jaman berbagai macam produk rokok terus tercipta, oleh karena itu maka sampah putung rokok terus meningkat. Tapi sebagai seorang pembaca tentunya artikel ini akan sangat bermanfaat apalagi jika dirumah atau bahkan anda seorang petani maka sisa putung rokok bisa dimanfaatkan dengan baik.

Puntung rokok adalah salah satu bentuk sampah yang paling umum. Sekitar enam triliun rokok diproduksi di seluruh dunia setiap tahun. Ini menghasilkan lebih dari satu juta ton limbah puntung rokok. Bekas putung rokok yang telah dihisap bisa dimanfaatkan sebagai pestisida pengusir hama pada tanaman anda.

Ketika seorang perokok membuang saringan rokok yang mereka pakai, bahan kimia berbahaya tersebut masuk ke lingkungan, mengancam kualitas air dan kehidupan laut. Puntung rokok adalah bentuk sampah non-biodegradable dan bisa memakan waktu hingga 12 bulan untuk hancur di air tawar dan sampai lima tahun di air laut.

Berbagai macam hama pengganggu tanaman tentu akan menurunkan produksi tanaman tersebut. Jika tidak ditangani semakin banyak hama serangga akan merusak tanaman. Cara pembuatan pestisida pengusir hama dari puntung rokok cukup mudah yaitu dengan mengumpulkan puntungan rokok yang telah dipakai kemudian bisa diambil sisa tembakau yang digunakan dan direndam pada air selama kurang lebih 1 minggu. Perbandingannya jika 10 putung rokok sama dengan 1 liter air. Sehingga akan menghasilkan takaran yang pas. Jika air berlebihan maka pestisida tidak akan berpengaruh terhadap hama tanaman. Jika puntung rokok yang berlebihan maka justru tanaman akan mati. Pestisida ini berguna untuk mengusir serangga semut pada tanaman kedelai kemudian penggerek batang pada jagung dan sangat cocok digunakan pada tanaman pekarangan terutama tanaman buah.

Semoga artikel ini bermanfaat jika ada pertanyaan silahkan berkomentar.

Sumber gambar dari google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline