Lihat ke Halaman Asli

Ridhwan EY Kulainiy

Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Kemesraan Hidup

Diperbarui: 8 April 2017   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam hidup, kisah Cinta Dua Sejoli nan penuh Kemesraan tergambar sangat indah. Tiada hari tanpa Cinta, tiada hari tanpa bersama.
Tiada hari tanpa dirimu ataupun tanpa dirinya. Laksana Ombak dan Pantai, seperti Gunung dan Ketinggian.

Setiap hari menjadi waktu, dan membuka lahan baru percumbuanmu dengan sang terkasih dan sang tersayang.


Siapakah ia yang paling kamu kasihi..?
Siapa dirinya yang amat kamu sayangi...?

Dalam artikelnya Pak Eza Azerila, mengungkapkan banyak artikel. Secara keseluruhan, pembahasannya terfokus pada satu hal inti dalam kehidupan. Tulisan saya ini adalah inspire dari semua tulisan beliau, diantaranya #ThreeQuestions #TheCyrcleofLove dll.


Dalam artikelnya, Guru yang selalu minta di panggil Bung Eza (supaya tetap kelihatan muda, katanya). Mengatakan bahwa, orang tersayang dan terkasih bagi diri manusia seluruhnya adalah orang terdekat dengan dirinya sendiri. Siapakah yang lebih dekat dengan dirimu, selain dirimu sendiri...?


Maka semestinya ketika diri manusia amat mengasihi dan menyayangi dirinya sendiri, selayaknya ia menciptajan keharmonisan, kebahagiaan dan kemesraan hidup. Yaitu dengan memenuhi aspek-aspek kebutuhan dirinya dan meningkatkan kualitas-kualitasnya, sehingga kemesraan hidup itu makin indah dan makin besar menciptakan bahagia. Sehingga tiada yang lebih bernilai dan mewah dalam hidup ini, kecuali nilai kemesraan hidup dirinya itu sendiri.

Ketika tiap orang semakin mesra dengan dirinya sendiri, kemesraan itu harus di bangun berdasarkan pada kebutuhan-kebutuhan diri. Mulai dari Biologis, Psikologis hingga aspek Spiritualis. Akhirnya yang akan lahir dari dalam diri kita adalah berbagai hal yang telah kita tanam atau menjadi pusat perhatian kita. Hingga terus dan terus-menerus meningkat kualitasnya, dan mencapai tingkat kemewahan yang tertinggi dalam diri manusia.

Yaitu, Keluhuran dan Keagungan.


Dengan begitu, manusia yang dengan benar dan sepenuhnya memesrai dirinya sendiri akan melahirkan kemesraan-kemesraan yang memancar kepada setiap hal yang ia lewati atau jalani. Maka musnahlah, tumpang tindih, keegoisan, ketamakkan, intrik pengambil keuntungan pribadi, dll.

Yang ada hanya usaha-usaha untuk bersama-sana meningkatkan kualitas diri dan makin memesrai diri serta kehidupan ini.


Salaam Kasih Sayang...

Salaam Kemesraan...

Jangan lupa untuk Bahagia, kawan...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline