Lihat ke Halaman Asli

Ridhwan EY Kulainiy

Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Kendaraan Tuhan

Diperbarui: 7 April 2017   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama


Agama adalah Kendaraan menuju Tuhan, sementara Keagungan dan Rahmat adalah Kendaraan Tuhan.

Jangan terpaku pada apa Agamanya, karena itu tak penting lagi di zaman ini. Dan jangan bicarakan tentang konsep Agamanya, karena semua Agama memiliki Konsepnya masing-masing.


"Terus gimana dong Bang, bukankah kita harus beragama..?"


Beragama itu apakah sekedar legalitas, labeling atau ikrar keagamaan (Syahadat, Baptis, dll)...?


"Ya enggak Bang, yang pasti nilai-nilai Agung Agamanya yang terutama harus di laksanakan."


Semua Agama bicara tentang Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Agung. Jika kita bicarakan Islam dengan yang non-Muslim, maka akan di pertanyakan. Kenapa ada Orang Islam yang menebar teror, pembantaian dan kebencian..?


Jika membicarakan Kristen dengan yang non-Kristen maka akan di pertanyakan. Kenapa orang Kristen menngkonsumsi Anggur yang memabukkan..?
Jika membicarakan Yahudi dengan yang non-Yahudi, maka akan di pertanyakan. Kenapa Yahudi menjajah Palestine dan melakukan perampasan tanah yang menjadi hak orang-orang Palestine...? Dst....


Tapi ketika kita bicara Tuhan. Apa akan ada si non-Tuhan mempertanyakan. Kenapa Tuhan itu Maha Esa, kenapa Ia Maha Agung...??


Jelas tidak, pada akhirnya ia akan jatuh kedalam lautan Cinta kepada Tuhan lewat jawaban yang menjadi awal perkenalannya dengan Tuhan. Dan akhirnya yang akan tercipta adalah Nilai-nilai Agung Ketuhanan, hal tersebut lahir dari kemesraan pengenalan diri pribadinya dengan Tuhan. Maka berakhirlah sudah pertanyaan si non-Tuhan dan musnahlah ia, hingga menjadi Bayangan Tuhan (orang yg menerapkan nilai-nilai Luhur Ketuhanan).


Lantas dimana celah bagi orang-orang untuk mempertanyakan Tuhan...?
Karena sejatinya mereka tidak akan mampu menerima jawaban-Nya. Karena Tuhan adalah Yang Maha Menjawab dan Maha Memberi dan Menjadi Solusi.
Agama hanyalah kendaraan yang akan menghantarkan kita kepada Tuhan Maha Cinta. Agamamu bisa jadi Sedan, SUV, Truk, Bajaj, Bus, Kereta, Kapal, Pesawat, dll.

Tujuannya adalah sama, yaitu mencapai Tuhan.

Jadi yang penting bukanlah Agamanya, melainkan Pendekatan diri pribadi dengan Tuhan, Pengenalan kita terhadap nilai-nilai Keagungan-Nya dan juga penerapan kita terhadap nilai-nilai tersebut dalam Kehidupan. Yang Penting itu adalah Perhatian kita kepada Tuhan, bukan cuma sekedar Agama.


Kalau mau naik kendaraan yang bagus, maka hiasilah kendaraan itu dengan nilai-nilai luhur dan Agung Ketuhanan. Bukan kendaraan yang bikin macet dan bising, melanggar lalu lintas dan hukum pengendara. Bukannya memperindah kendaraan mereka menuju Tuhan, mereka malah mengotori kendaraan mereka sendiri dengan berbagai keburukkan tingkah laku mereka. Dan akhirnya, yang lahir bukanlah nilai-nilai Luhur Ketuhanan. Tapi, nilai-nilai keangkuhan Iblis dan nilai kehinaan nafsu. Sebab makhluk yang pertama kali melakukan pelanggaran adalah Iblis.


Ketika kita mampu menerapkan nilai-nilai Luhur Ketuhanan pada kendaraan kita. Kita bukan saja memperindahnya dari pada kendaraan lain, melainkan kita mampu melesat lebih cepat melaju menuju tujuan kita. Karena seolah-olah, kita bukan lagi mengendarai kendaraan pribadi. Melainkan telah mengendarai kendaraan Tuhan. Lewat penerapan nilai-nilai Maha Luhur yang menjadi sarana manifestasi Tuhan dalam kehidupan manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline