Kegiatan sosialisasi stunting dilakukan oleh mahasiswa didampingi oleh para kader posyandu pasca pemeriksaan bulanan. Mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada peserta posyandu khususnya ibu-ibu muda mengenai pengertian stunting, penyebab, mitos, cara pencegahan serta jadwal makanan pendamping ASI (MPASI). Tidak hanya itu, mahasiswa melakukan demonstrasi MPASI pembuatan puding labu di sesi akhir penyampaian edukasi tersebut. Salah satu mahasiswa KKN 55 Wulan Anggraini mengatakan testimoni puding labu dari ibu-ibu dan balitanya sangat baik, terbukti dari beberapa ibu yang meminta tambahan 1 cup puding labu karena balitanya makan dengan lahap.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Anwar, M. Si sangat mendukung adanya program kerja pencegahan stunting ini karena tujuan dilaksanakan supaya masyarakat terutama ibu yang mempunyai balita bisa memahami ciri-ciri anak stunting, cara pencegahannya dan memahami cara pemenuhan gizi melalui menu makanan dengan komposisi karbohidrat, protein dan lemak didalam satu porsi makan anak. Dengan adanya kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Rejoagung ini diharapkan mampu mengurangi angka stunting di desa dan mampu merubah persepsi masyarakat bahwa stunting merupakan kondisi yang dapat diubah dan dicegah. Selain itu, dengan kontribusi mahasiswa membantu kegiatan posyandu akan mempererat keakraban hubungan mahasiswa dengan masyarakat dan sebagai langkah pertama mendukung pemerintah dalam program pemberantasan stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H