Lihat ke Halaman Asli

Kelompok 55 KKN UMD UNEJ Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Demonstrasi MPASI Puding Labu

Diperbarui: 6 Agustus 2023   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN 55 bersama Kader Posyandu Di Dusun Krajan (Dokpri)

Rabu (02/08/2023) mahasiswa KKN 55 telah melakukan sosialisasi keduanya di sumber tengah, dusun krajan Desa Rejoagung kecamatan sumberwringin kabupaten Bondowoso. Kegiatan sosialisasi tersebut digelar pasca kegiatan posyandu dan diikuti para ibu hamil dan ibu dengan balita atau bayinya. Sosialisasi pencegahan stunting merupakan realisasi hasil survei mahasiswa KKN 55 dengan ibu Mega selaku bu bidan dusun Krajan yang mengatakan bahwa tingkat stunting tertinggi berada di dusun Krajan yaitu menginjak angka 14 orang. Dari berbagai Penyebab stunting yang ada, menurut bu bidan Aspek terbesar penyebabnya ialah makanan atau pemenuhan gizi anak. Oleh karena itu, mahasiswa KKN 55 UNEJ melakukan sosialisasi dengan tema "Pencegahan Stunting Sejak Dini" Atau istilahnya "PROPENSI".

Mahasiswa KKN memberikan Edukasi Pencegahan Stunting (Dokpri)

Kegiatan sosialisasi stunting dilakukan oleh mahasiswa didampingi oleh para kader posyandu pasca pemeriksaan bulanan. Mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada peserta posyandu khususnya ibu-ibu muda mengenai pengertian stunting, penyebab, mitos, cara pencegahan serta jadwal makanan pendamping ASI (MPASI). Tidak hanya itu, mahasiswa melakukan demonstrasi MPASI pembuatan puding labu di sesi akhir penyampaian edukasi tersebut. Salah satu mahasiswa KKN 55 Wulan Anggraini mengatakan testimoni puding labu dari ibu-ibu dan balitanya sangat baik, terbukti dari beberapa ibu yang meminta tambahan 1 cup puding labu karena balitanya makan dengan lahap.

Balita Lahap Memakan Puding Labu Buatan Mahasiswa (Dokpri)

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Anwar, M. Si sangat mendukung adanya program kerja pencegahan stunting ini karena tujuan dilaksanakan supaya masyarakat terutama ibu yang mempunyai balita bisa memahami ciri-ciri anak stunting, cara pencegahannya dan memahami cara pemenuhan gizi melalui menu makanan dengan komposisi karbohidrat, protein dan lemak didalam satu porsi makan anak. Dengan adanya kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Rejoagung ini diharapkan mampu mengurangi angka stunting di desa dan mampu merubah persepsi masyarakat bahwa stunting merupakan kondisi yang dapat diubah dan dicegah. Selain itu, dengan kontribusi mahasiswa membantu kegiatan posyandu akan mempererat keakraban hubungan mahasiswa dengan masyarakat dan sebagai langkah pertama mendukung pemerintah dalam program pemberantasan stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline