Lihat ke Halaman Asli

Ridho Hakim

Mahasiswa unibi angkatan 2019

Datangnya Corona Meresahkan Omzet Bisnis Kuliner

Diperbarui: 13 April 2020   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Semenjak corona menyebar luas di berbagai daerah khusus nya di negeri Indonesia, masyarakat dan pengusaha lainnya menjadi resah. Virus ini berkembang sangat pesat sehingga masyarakat mencoba untuk tidak melakukan aktifitas selain didalam rumah. Pemerintahan juga sudah membuat aturan dimana warga dilarang untuk melakukan kumpul atau aktifitas di luar rumah kecuali yang memiliki urusan penting, lebih baik diam dirumah dan menjaga kesehatan agar tidak tertular oleh virus tersebut. Hal ini di lakukan agar virus ini tidak memakan korban jiwa lebih banyak lagi. 

Semenjak diberlakukan lockdown. bisnis makanan yang ada di Indonesia mengalami penurunan omset. Dimana bisnis makanan mengalami gulung tikar yang disebabkan kurang nya pemasukan sehingga tidak dapat membalikan modal usaha tersebut. Dikarenakan kebijakan pemerintahan saat ini yang tidak bisa di ganggu gugat, pemerintahan mencoba menghimbau agar masyrakat menyediakan stok makan agar tidak membeli makanan diluar. 

Hal ini yang membuat bisnis makanan atau minuman menjadi kurang omset pemasukan. namun berbagai pihak bisnis telah berusaha agar mencari cara bagaimana mengatasi penurunan omset tersebut. Sebuah restoran yang terletak daerah bandung bumi panyawangan cileunyi mengalami penurunan omset yang cukup drastis. 

Dimana restoran ini dapat menghasil pemasukan perhari yang biasanya mendapatkan 900rb kini menurun menjadi 200rb di kondisi saat ini. "pada kondisi saat ini susah untuk mendapat pemasukan kecuali perusahaan kesehatan yang mengalami kenaikan omset pada situasi yang dialami sekarang" ungkap ibu ratna pemilik restoran diskusi (7 april 2020). Penetapan status di bandung saat ini khususnya daerah cileunyi mengalami zona merah. 

Sementara itu pihak berwajib melakukan rolling rutin di sekitar daerah cileunyi, dimana warga yang melakukan kumpul akan di kenakan sanksi atau tidak ditindak lebih lanjut. Penetapan status genting di daerah bandung saat ini membuat bisnis kuliner tidak bisa berjalan lancar. Hal ini berimbas pada bisnis kuliner yang dimana mengalami penurun yang signifikan.

"bagi mereka, saat ini merupakan periode yang menantang untuk seluruh sector bisnis makananan, yang pertama adalah memperioritaskan kesehatan karyawan" ungkap ibu ratna pemilik restoran. penetapan lockdown di sejumlah daerah bandung pun mulai di lakukan. "Memang pemasukan omset banyak peluang untuk pemesanan via online namun pihak gojek juga membatasi beberapa driver untuk tidak melakukan pengantaran secara berlebih" ungkap bapa suryono selaku driver gojek Indonesia diskusi ( April 7, 2020 ). 

Daerah yang sudah termasuk ke zona merah meliputi kawasan cibiru,cileunyi,jatinangor,rancaekek. Penetapan status saat ini bersifat siaga dan kawasan yang sudah termasuk kedalam zona merah tidak boleh melakukan kegiatan di luar selain di dalam rumah. Sehingga bisnis kuliner saat ini di ambang kerugian cukup banyak. Kemudian pemerintahan mencoba menghimbau bahwa melakukan transaksi lebih baik menggunakan mobile bangking. 

Dalam keterangan tertulis selasa april 2020, mereka berharap situasi ini akan menjadi lebih baik dan kita dapat bangkit bersama melawan virus ini. sementara itu grab yang mempunyai jasa pesan antar makanan grab-food, secara tersirat mengakui permintaan dari konsumen memang tinggi. Namun di sisi lain, layanan lain seperti grab bike dan grab car cenderung menurun.di sisi lain, kini masyarakat indonesia lebih banyak membeli bahan makanan untuk memasak dirumah. Banyak restoran terutama di mal yang di tutup untuk sementara, begitu pula tempat makan lainnya. Hal tersebut membuat banyak pelaku usaha kuliner seperti restoran,warung atau kedai makan hilang pelanggan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline