Lihat ke Halaman Asli

Tim LP2M Universitas Negeri Malang Membentuk Bank Sampah Bersama Masyarakat Sidodadi

Diperbarui: 13 Juli 2021   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Desa Sidodadi membuka kegiatan pembentukan Bank Sampah/dokpri

Malang, 7 Juli 2021 tim Bank Sampah LP2M Universitas Negeri Malang mengedukasi pentingnya manajemen sampah di balai desa Sidodadi bersama masyarakat disana. Selain itu, setelah mengedukasi mereka juga membentuk organisasi bank sampah sesuai kesepakatan bersama. “Selama ini, sampah di desa kami dibuang atau dibakar begitu saja, tanpa ada manajemen yang baik. Oleh karena itu, dengan adanya program ini saya berharap masyarakat dapat memilah dan mengelompokkan sampah kemudian disetorkan kepada bank sampah yang sudah kita buat”. Tutur Pak Ernawanto, Kepala Desa Sidodadi.

Selain melakukan edukasi, Tim LP2M ini juga memberikan simulasi pemilahan sampah berdasarkan kategorinya kepada masyarakat setempat. Setelah itu, pemerintah desa diberikan peralatan-peralatan penunjang bank sampah seperti tempat sampah, sarung tangan, sepatu boot, hazmat, masker, dll. “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Sampah yang dulunya menumpuk akhirnya bisa kita jadikan rupiah melalui pembentukan bank sampah ini”, Kata Pak Munir, Sekretaris Desa Sidodadi.

Sosialisasi Bank Sampah dari Tim LP2M Universitas Negeri Malang/dokpri

“Saya sangat senang melihat antusias perwakilan masyarakat Desa Sidodadi ini, khususnya pak lurah yang sangat tertarik mengenai pembentukan bank sampah di desa Sidodadi ini, semoga dengan terbentuknya bank sampah dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah sampah di desa Sidodadi”,Tutur Bapak Prihanto, ketua pelaksana program ini. Selain itu, masyarakat juga berharap adanya tindak lanjut setelah terbentuknya Bank sampah ini. “Kami juga berharap akan ada tindak lanjut setelah organisasi bank sampah ini sudah dibentuk. Prinsip kami, sampah menjadi berkah”, Ucap Bapak Ernawanto.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline