Lihat ke Halaman Asli

Ridhony Hutasoit

Abdi Negara

Tugu Religi Menjadi Saksi Sultra Dukung Indonesia Raih Rekor Dunia

Diperbarui: 5 Agustus 2018   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Koleksi Pribadi

Kali ini, Pemerintah berkolaborasi dengan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) menggelar acara spektakuler dengan menggunakan Tarian Poco-Poco untuk meraih rekor dunia. Banyak orang yang mengira tarian khas "balenggang pata-pata" ini berasal dari Minahasa, tetapi sejatinya berasal dari Ambon, Maluku. Kekuatan tarian ini berada pada sinergi dan semangat di dalamnya. Maka tidak heran, tarian ini akan janggal jika dilakukan satu atau dua orang saja. Tarian ini harus dilakukan oleh sekelompok orang dengan gaya yang seirama.

Sumber : Koleksi Pribadi

Mungkin, filososi ini yang diambil sebagai landasan hadirnya "Guinness World Records, The Largest Poco-Poco Dance 2018". Kegiatan ini bukan hanya diadakan di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, melainkan di setiap penjuru negeri. Kegiatan spektakuler ini melibatkan semua pemerintah daerah dari Sabang sampai Merauke untuk turut mengadakan senam poco-poco di hari dan jam yang sama. Kegiatan di awal Agustus ini  merupakan upaya nyata untuk mempekatkan dukungan bagi Asian Games 2018 dan Hari  kemerdekaan Ke-73 Republik Indonesia, sehingga semakin hari, sinergi dan semangat terus mewarnai seantero negeri.

Himbauan pemerintah pusat ini sigap disambut Pemerintah Provinsi Sultra dengan mengundang semua instansi/entitas di wilayah Sultra untuk turut menyukseskan kegiatan dimaksud. 

Sumber: Koleksi Pribadi

Arena lapangan MTQ, depan tugu religi ini, menjadi tempat diselenggarakan senam bersama poco-poco ini. Selain diawali berbagai sambutan, lagu-lagu kebangsaan turut dinyanyikan bersama sebagai pembukaan kegiatan ini, mulai dari Garuda Pancasila hingga Padamu Negeri bergema di lapangan yang menjadi salau satu icon Tanah Haluoleo ini. Lagu-lagu tersebut dipandu oleh paduan suara gabungan siswa kota kendari. Atmosfir kebersamaan itu sontak mengetarkan nadi nasionalisme, dan mengingatkan sanubari atas rasa syukur keutuhan dan perbagai kesempatan untuk Indonesia makin masyur di Bumi.  Sungguh, Minggu pagi ini (5/8), tugu religi menjadi saksi bagaimana antusiame sinergi masyarakat Bumi Anoa yang warna-warni memiliki satu ambisi bersama, gempitakan nama Indonesia dengan meraih rekor dunia dalam mendukung Asian Games 2018.

Sumber: Koleksi Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline