Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ridho

mencari yang dicari

Tentang Lulusan Sarjana yang Mencari Kerja

Diperbarui: 22 Juli 2020   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lulusan Sarja Setelah Wisuda | Image Source from : Pixabay.com

Sekolah dilanjut kuliah, selesai sarjana lalu mencari kerja. Siklus berulang setiap tahun. Namun itu disaat normal dan tidak ada pandemi. Kalau situasi sekarang bisa beda lagi ceritanya. Angkatan 2020 yang waktunya mencari kerja, menjadi terhambat dengan lowongan kerja berkurang.

Belum dihitung dengan lulusan tahun sebelumnya, ditambah desakan dari angkatan 2021 dan 2022 yang juga ingin lulus. Mencari kerja sekarang bagai dilema. Agak riskan dan sulit rasanya. Lowongan memang banyak yang buka, namun kendala setelah menemukan lowongan juga banyak.

Kendala pertama tentunya mencari lowongan, harus pandai-pandai menemukan tempat yang memberikan lowongan kerja. Harus cari kemana-mana, rajin liat-liat, telaten telusuri satu-persatu. Saat melihat ada yang bagus, namun telat 1 hari saja. Hangus sudah kesempatan.

Kendala kedua juga harus jeli sortir lowongan yang didapat. Lowongan harus valid, bukan pialang -ujungnya jadi sales yang belum tentu dapat gaji-, lowongan sesuai dengan keahlian, dan segala jenis hal yang harus diperhatikan jangan asal mendaftar. Hal yang sering terjadi sekarang, dipanggil perusahaan sekelas indofood, dengan Kop surat dan tanda tangan yang tentu saja palsu. Harus membayar biaya akomodasi sekian juta, jebakan yang menggiurkan bagi yang belum tau.

Kendala ketiga, saatnya bersaing dengan pelamar lainnya. Pada lowongan salah satu BUMN di bulan Juli 2020, pendaftarnya mencapai lebih dari 100.000 orang. Begitu banyak nya pesaing yang menjadi para lulusan sarjana yang sedang mencari kerja ini. Kalau tidak ada hal yang unik maupun portofolio dalam CV, harus semangat dan lebih giat mencari.

Kendala keempat, ikut segala jenis seleksi. Perusahaan nasional maupun multinasional biasanya memiliki jenjang seleksi hingg 4 - 6 lapis untuk seseorang dapat diterima. Sudah siapkah kawan-kawan bersaing lagi di tahap ini untuk dapat cocok dengan perusahaan yang dilamar. Kadang saya berpikir, kalau skill kita lebih jago namun tidak sesuai perusahaan sangat mungkin tidak diterima.

Kendala kelima, lolos semua tahap dan telah ditahap offering letter. Apakah pekerjaan dan tanggung jawab sesuai, termasuk kontrak, kesepakatan danhal lain seputar perusahaan. Belum lagi faktor eksternal seperti keluarga dan calon pilihan hidupmu. Apakah sesuai dengan arah dan kebijakan mereka atau tembus saja?

Proses mencari kerja kalo dilihat memang seru dan menantang serta jangan lupa banyak hal tricky yang bisa dilakukan. Persiapkan semua sebaiknya, dan kalau memiliki privilege, gunakanlah. Bisa jadi kesempatan besarmu malah ada disitu, kalau tidak ada privilege mari kita buat peluang untuk privilege itu. Privilege bukan melulu KKN dan orang dalam yaa.. privilege lebih dari itu... teman-teman dan jaringan yang dibangun, pilihan jurusan yang sesuai, kemampuan serta prestasi yang dimiliki bisa menjadi privilege saat kita tahu menggunakannya ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline