Lihat ke Halaman Asli

Rizky Ridho Pratomo

Menulis untuk mengeskpresikan apa yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata

Apa yang Bisa Dilakukan Saat Keadaan Dunia Menjadi Kelam?

Diperbarui: 31 Juli 2024   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Saat ini, dunia sedang tidak baik-baik saja. Banyak berita hari ini yang hanya membuat kita pesimis dan khawatir, mulai dari konflik Palestina-Israel, perubahan iklim, meningkatnya harga bahan pokok, sampai hilangnya data kita. 

Belum lagi kita mendengar kasus-kasus tentang perundungan, bunuh diri, korupsi, hutang karena judi online, dan lain sebagainya. 

Memang, kita masih mendengar beberapa berita bagus. Seperti alumni Politenik Negeri Surabaya yang menjadi 1st runner up dalam World Bank Pitch Competition 2024 karena mengembangkan aplikasi Tulibot untuk mengatasi hambatan komunikasi bagi teman tuli. 

Sayangnya, berita bagus tersebut langsung tertutupi oleh terpaan berita-berita buruk. 

Berita-berita buruk tersebut membuat saya memikirkan bagaimana masa depan saya dan keluarga. Mungkin teman-teman juga merasa demikian. Menurut saya, dunia ini menjadi tempat yang kelam dan absurd.

Namun, saya mencoba mengambil jarak dari semua fenomena tersebut dan menanyakan kepada diri sendiri, "Apakah saya punya kendali terhadap hal-hal tersebut?" 

Kejadian-kejadian tersebut memang sedikit banyak berpengaruh terhadap kehidupan, menyumbang rasa khawatir dan takut. Akan tetapi, perlukah saya memikirkan dan peduli terhadap semua hal yang terjadi?

Merenungi pertanyaan tersebut, saya ingat pernah membaca sebuah buku yang berjudul "Panggilan Hati" yang ditulis oleh Priya Kumar. Novel tersebut berkisah tentang Arjun yang berupaya menemukan kembali apa yang penting bagi dirinya. Upayanya tersebut berujung pada perjalanan menuju Hemkund Sahib. 

Di suatu titik di jalur pendakian, dia bertemu dengan orang bijak. Orang bijak tersebut kemudian memberikannya sebuah tes yang menguji bagaimana Arjun memperlakukan orang-orang yang masuk ke dalam lingkarannya. Walaupun berkali-kali gagal menjawab tes dari orang bijak, Arjun akhirnya berhasil menemukan makna penting dari tes tersebut, yakni pentingnya untuk mempedulikan apa yang ada di dalam lingkarannya.

Saya merefleksikan kembali cerita tersebut terhadap kondisi saat ini. Terkadang, saya berupaya untuk memperluas---bahkan keluar---dari lingkaran yang menjadi kendali dan kepedulian saya yang ujung-ujungnya berdampak negatif kepada diri saya. 

Saya perlu menanyakan kepada diri sendiri, "Memang dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, tetapi apakah semua itu berada dalam kendali saya? Apakah semuanya perlu dipedulikan?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline