Lihat ke Halaman Asli

Apa Benar?

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang sejatinya punya jalan fikiran berbeda, punya tujuan berbeda dan punya cara yang berbeda pula dalam menjalani sekian banyak harapannya. Dalam hidup, kita sedikit banyak akan bersinggungan dengan orang lain, berkontemplasi dengan fikiran, tujuan dan cara mereka memaknai hidupnya. Ini sudah sangat layak, mengingat manusia sendiri berpredikat dan menerima kodrat sebagai makhluk sosial. Lebih dari itu, ada pula yang dinamakan hubungan horizontal dalam suatu garis keduniaan, hablumminannas.

Sebagai manusia, kita dituntut untuk berperilaku baik dengan orang lain. Itulah mengapa, orang-orang yang menganut paham plegmatis lebih mudah diterima orang lain dalam kehidupannya. Tapi bagaimana jika ternyata kita sendiri bersinggungan dengan fikiran, tujuan dan cara orang lain? Sementara kita juga berada di zona yang sama dengan mereka.

Pada akhirnya, bersikap benar memang jauh lebih sulit daripada bersikap baik. Mungkin, sekedar tersenyum walau hati bergejolak lebih mudah, daripada bersikap benar ditengah orang-orang yang menuntut kebaikan kita. Benar dalam artian bahwa kita berusaha memperjuangkan jalan fikiran kita yang bersinggungan tadi. Memang, dalam kondisi normal, benar dan baik memang sudah sewajarnya sejalan.

Tapi, saya sendiri berpendapat bahwa bersikap benar lebih diutamakan. Mengapa? Karena setiap orang juga akan punya celah untuk menilai diri kita, untuk berpendapat tentang apa yang kita putuskan dan jalani. Setiap kita memang tiada yang sempurna, namun kita harus yakin kalo ciptaan Tuhan selalu sempurna. Ada celah yang tidak bisa kita ukur dalam pandangan duniawi semata. Tulisan ini pun mungkin bukan sebuah jawaban atau kesimpulan, tanda sebuah ketidaksempurnaan. Ya, mungkin lebih tepatnya, hanyalah bait kata-ungkapan hati yang saat ini sedang berkontemplasi dengan hebatnya. Apa benar? Menurutmu?

Selamat bersikap benar, kawan!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline