Lihat ke Halaman Asli

Pulang: Perjalanan Rasa Menuju Rumah

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Rumah adalah tempat paling nyaman, tujuan yang tak pernah lelah menunggumu pulang”

Sejatinya, setiap yang hidup itu menuju kepulangan, tergoda akan janji manis rasa nyaman di sebuah tempat bernama rumah. Dalam perjalanan pulang itu, seringkali kita menemui banyak hal, yang terkadang lebih rumit dari perjuangan sebelumnya, perjuangan hidup yang menjadi alasan untuk kita melangkah meninggalkan rumah. Terlebih saat kita benar-benar tak sadar bahwa sesungguhnya kita sedang tersesat. Kebahagiaan akan janji manis bisa saja membuat kita lupa dan tak sadar.

Perjalanan pasti melibatkan rentang jarak tertentu. Konon katanya, bagaimana kita bisa merasakan perjalanan, itulah jarak yang kita tempuh menuju pulang, menuju rumah. Ya, rumah memang tidak melulu bermakna tempat, karena kenyataannya rumah bisa melibatkan perasaan dan proses merasakan. Satu-satunya rasa yang bisa dibilang terpendam, tetapi tak menghasilkan lara dan gelisah sedikitpun. Rumah adalah tempat yang selalu bisa menerima keadaan, tujuan yang tak pernah lelah menunggumu pulang. Percayalah!

// Ridho Brilliantoro, Bandung / 4 Maret 2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline