Lihat ke Halaman Asli

ridhoaqiqahjogja

shering tentang kebutuhan event dan aqiqah dalam islam

Rumus Menghitung Hari Aqiqah, sampai Hari ke-7 dan Seterusnya

Diperbarui: 12 Mei 2020   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

cara menghitung hari aqiqah ini lah yang banyak di cari orang tua. bagi yang mempunyai anak baru lahir, lanjutkan membaca sampai selesai, kita akan bagikan cara menghitung hari aqiqah dan menentukan kapan dilaksanakan aqiqahnya.. yuk simak terus..

bagaimana cara menghitung hari aqiqah, hari ke- 7,14 dan 21 mulainya darimana ya ? Hari ketika anak lahir kah atau keesokan harinya ?


Jawaban:
Ulama bersepakat bahwa masa-masa yang sangat afdhal untuk mengadakan aqiqah untuk anak yang baru lahir pada hari ke-7, menurut hadits :

"Seorang anak tersebut tergadai dengan aqiqahnya, maka sembelihlah fauna untuknya pada hari ke tujuh

."(HR. ABU DAUD)

Dan beberapa besar ulama berasumsi bahwa andai tidak dapat pada hari ke-7, masa-masa afdhal selanjutnya ialah pada hari ke-14 dan ke-21nya,[1] menurut dalil-dalil diantaranya :

"Aqiqah tersebut disembelih pada hari ketujuh atau ke empat belas atau kedua puluh satu."

(HR. BAIHAQI)

Lalu seperti apa cara menghitung hari aqiqah itu ?

Al Imam Nawawi rahimahullah ta'ala saat menjelaskan perkara ini berbicara : "Di sini terdapat dua pendapat :

Pendapat yang sangat shahih, hari kelahiran masuk dalam hitungan, sampai-sampai hitungan hari penyembelihan aqiqah ialah enam hari sesudah kelahiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline