Bagaimana pengertian hukum dan dalil aqiqah yang sebenarnya? dan bagimana tata cara pelaksanaan dari hukum tersebut, perlunya kita membedah cara yang biasa dilakukan dalam melakukan aqiqah sesuai dengan hukum dan dalil aqiqah yang sudah dikenal umum. mulai membaca dengan cermat ya.
Bagaimana Hukum Aqiqah sebenarnya?
Para ulama berselisih pendapat mengenai hukumnya. Sebagian terdapat yang mewajibkannya namun beberapa besar mengatakan sunnah.
Siapa Pihak yang Mewajibkan Aqiqah?
Syaikh Abdul 'Azhim Al Badawi Rahimahullah dalam buku Al-Wajiiz mengaku bahwa 'aqiqah ialah suatu keharusan atas orangtua.
Dari Salman bin Amir adh-Dhabby Radhiyallahu'anhu, ia bertutur:
"Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,"Bersama seorang anak tersebut ada 'aqiqahnya. Karena tersebut alirkanlah darah untuknya dan singkirkanlah gangguan darinya." (Shahih Ibnu Majah no:2562u Fathul Bari IX: 590 no 5472,'Aunul Ma'bud VIII:41 no:2822u Tirmidzi III: 35 no:1551 dan Nasa'i VII:164)
Siapa Pihak yang Menyatakan Aqiqah tersebut Sunnah?
Syaikh Utsaimin Rahimahullah : 'Aqiqah ialah sunnah muakkadah (sunnah yg amat dianjurkan). Untuk orang yg tidak dapat melakukannya maka gugur keharusan (sunnah) ini darinya.
Imam Ahmad Rahimahullah berbicara 'Aqiqah adalah sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau sudah melakukannya guna Hasan dan Hushain. Para kawan beliau pun melakukannya. Dan Dari Hasan bin Samurah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Semua anak yg bermunculan tergadaikan dengan 'aqiqahnya." (HR Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa'i).
Sehingga tidak patut, andai seorang bapak tidak mengerjakan 'aqiqah guna anaknya. (Al Muntaqa Min Fatawa Syaikh Shalih Fauzan (3/194)).
bagaimana hukum dan dalil aqiqah dalam hadis nabi?
Berikut sejumlah dalil yang berhubungan dengan hukum mengerjakan aqiqah menurut ajaran Islam, Antara lain: