Lihat ke Halaman Asli

Ridho Antaber

Spearfisher, Furniture Assembler

Bukan Ayam Pilihan

Diperbarui: 23 November 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : www.amoy-art.com

 Saya punya enam ekor ayam kampung. Di antaranya ada satu ekor ayam jantan yang sudah cukup dewasa, walaupun belum tumbuh taji tapi bulu ekornya sudah memanjang dan jenggernya sudah melebar sebagai tanda-tanda kejantanannya.  Sesekali mencoba berkokok merayu betina sambil nyanyi dangdut  " Aduhaaii.. aduh cantiknya, betapa kau mengguncangkan hatikuu.. ".

Sayangnya, si jantan yang satu ini agak pemarah dan beringas, kerap mematuk ayam-ayam kecil yang lain, terutama ketika sedang makan, tidak seperti adik jantannya yang cukup damai dan bersahabat.

Perilaku kasarnya inilah yang membuat Emak mengambil keputusan bahwa sebaiknya ia dijual saja karena karakternya yang tidak cocok jadi pejantan atau bapak ayam. Bisa-bisa anak ayam yang masih kecil pada mati dipatuknya.

 Lebih cocoknya jadi ayam petarung yang bergabung dengan aliansi shinobi membantu Naruto berperang melawan Pain di Konohagakure, eh..

  "kita besarkan adiknya saja untuk jadi pejantan.  ini terlalu kasar jadi apak ayam". Kata emak.

Tiba-tiba saya merasa sial. Kejadian ini seakan menghantam muka saya dan mengingatkan tentang ajakan saya untuk merencanakan pernikahan yang tidak diterima olehnya.

Aduuh, Adiiikk...

Apakah saya juga adalah si ayam jantan yang tidak  engkau harapkan sehingga tidak menjadi pilihan?

Karena apa? 

Apa saya kelihatan terlalu banyak kekurangan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline