Hacker adalah suatu yang urban. Mereka tinggal di perkotaan dengan segala perangkat yang mendukung aktivitasnya. Mereka disebut sebagai hacker karena memiliki keahlian meretas atau mengutak-atik sistem keamanan informasi digital. Hacker ada yang bertujuan baik, dikenal dengan white hat hacker atau hacktivist. Ada juga yang bertujuan buruk (black hat hacker). Seorang hacker akan duduk di depan laptop atau komputernya dengan memakai topeng, seperti yang dicitrakan dalam seri perfilman.
Salah satu kebutuhan vital seorang hacker adalah koneksi jaringan internet. Bagaimana dengan para hacker di pedesaan Kampar Kiri Hulu (selanjutnya kita sebut hacker kampung) sementara sebagian besar desa di sana belum disentuh koneksi jaringan komunikasi ? bagaimana cara mereka melancarkan aksinya?
Selama ini hacker identik dengan laptop dan topeng. Kalau hakcer kampung ? kain sarung dan remote TV.
Jika hacker kota mampu memporak-porandakan sistem keamanan situs digital hingga mengubah orbit satelit, hacker kampung ngapain ? mengutak-atik dan menggonta-ganti siaran TV tetangga.
Mereka biasanya melancarkan aksinya di malam hari. Kadang mereka beranggotakan tiga orang ataupun solo rank seorang diri. Mereka akan berjalan menjajahi rumah-rumah dengan kain sarung yang menggantung di leher sambil memegang remote TV yang disembunyikan di balik kain sarung tersebut.
Rumah-rumah di pedesaan itu berdekatan bahkan berdempetan. Beberapa rumah akan membiarkan pintu atau tirai jendela tetap terbuka hingga genset dimatikan atau menjelang tidur, inilah celah yang dimanfaatkan oleh para hacker.
Dari luar, para hacker akan beraksi secara diam-diam. Sementara dalam rumah target akan terdengar ocehan-ocehan keheranan, bahkan panik. ada yang mengira TV-nya sudah rusak karena volume dan siaran berubah-ubah ditambah mati-nyala sendiri. Sementara di luar, para hacker akan gigit lidah menahan tawa.
Target empuk mereka adalah TV warung karena warung jadi bioskop tempat nobar para emak-emak sinetron lover. Ketika keseruan film sedang di puncaknya, lalu si hacker akan mengganti siaran atau mematikan TV. Para penonton akan menggerutu berjama'ah dan pemegang remote TV warung akan menjadi kambing hitamnya hahaha.
Ketika aksinya terasa diketahui dan keberadaanya dicurigai maka para hacker akan meninggalkan lokasi kejadian menuju target-target berikutnya.