Mungkin kamu pernah mendengar atau membaca sebuah kata mutiara yang berbunyi "jadilah seperti jarum yang menyatukan yang terpisah. Jangan seperti gunting ; memisahkan yang bersatu".
Saya merasa tak setuju dengan kata yang satu ini, sebab kita diperdaya untuk melihat jarum sebagai si bawang putih yang baik hati dan gunting sebagai antagonis si bawang merah yang kejam. Kita diperdaya seakan-akan jarum itu baik dan gunting itu buruk.
Apakah ini adil ? padahal esensi keduanya baik. Bagaimana jika kita mengatakan "jadilah seperti jarum dan gunting ; bersatu dan saling melengkapi dalam pembuatan pakaian".
Jika keduanya punya sisi baik, kenapa tidak menganalogikan keduanya dalam sisi yang sama ?
Memanglah sifat manusia ; jika sesuatu disenangi, terlihat baiknya. Jika dibenci, yang terlihat hanya buruknya. Padahal gunting itu menggunting untuk kebaikan juga. Menggunting bahan pakaian agar bagus dan proporsional, kemudian dijahit dengan jarum penjahit agar menyatu dan rapi. Mereka saling bekerja sama dan sama penting fungsinya.
Demikian juga pada kasus khitanan, apa kamu kira itu barang langsung dijahit tanpa digunting ? sama sama dibutuhkan fungsinya, sama-sama bermanfaat. Namun peradaban manusia semakin canggih, sekarang itu barang sudah bisa dilaser, fungsi gunting jadi agak lengser. Eh, kemana perginya ini.
Oke, closing statement.
Maka berhentilah menghakimi gunting sebab gunting tidak salah. Yang bisa salah adalah perilaku manusia dalam penggunaannya, sebab kesalahan dan keburukan hanya disandang oleh jin dan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H