Kerajaan Samudra Pasai adalah salah satu kerajaan Islam pertama di Nusantara, yang berdiri pada abad ke-13 di pesisir utara Aceh, Sumatera. Kerajaan ini memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia sekaligus menjadi pusat perdagangan maritim yang strategis di Selat Malaka. Berikut adalah rangkuman sejarahnya:
1. Pendirian dan Awal Kejayaan
Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Sultan Malik as-Saleh pada sekitar tahun 1267 M. Ia sebelumnya dikenal sebagai Meurah Silu, seorang tokoh yang memeluk Islam dan mengganti namanya setelah memeluk agama tersebut. Lokasi kerajaan ini sangat strategis karena berada di jalur perdagangan internasional, sehingga cepat berkembang menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam.
2. Masa Kejayaan
Pada masa pemerintahan Sultan Malik at-Tahir, Samudra Pasai mencapai puncak kejayaannya. Sistem administrasi dan militer yang kuat mendukung stabilitas kerajaan, sementara hubungan diplomatik dengan negara lain, termasuk Kesultanan Delhi dan Dinasti Yuan di Tiongkok, memperkuat pengaruhnya di kawasan.
3. Peran sebagai Pusat Perdagangan
Samudra Pasai dikenal sebagai penghasil lada hitam yang sangat diminati di pasar dunia. Pelabuhannya ramai dengan pedagang dari berbagai bangsa, seperti Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Interaksi ini tidak hanya membawa keuntungan ekonomi tetapi juga memperkuat penyebaran Islam melalui perdagangan.
4. Kejatuhan Kerajaan
Kerajaan Samudra Pasai mulai mengalami kemunduran pada abad ke-15. Salah satu penyebabnya adalah persaingan dengan Kerajaan Malaka yang muncul sebagai kekuatan baru di Selat Malaka. Selain itu, serangan dari Majapahit dan konflik internal turut melemahkan kerajaan ini. Akhirnya, pada abad ke-16, Samudra Pasai jatuh ke tangan Kesultanan Aceh.