Lihat ke Halaman Asli

Ridho Adi Wicaksono

Tutor, Penulis, & Wirausaha

Kisah Nenek Hidup Sebatang Kara

Diperbarui: 2 April 2024   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Canva

Disuatu desa terpencil yang sepi dan sunyi, Ada nenek yang hidupnya sebatang kara tidak memiliki sanak saudara bernama Nenek Uti.

Nenek uti sudah lama ditinggalkan oleh sanak saudaranya dan pergi ke kota sehingga tidak ada satupun keluarganya yang datang untuk menjenguknya.

Nenek Uti ini berada didalam kehidupan yang serba kekurangan dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja, Nenek Uti sampai-sampai harus berjualan sapu ijuk yang ia bawa mengitari desa dan setiap pagi selalu berada di pasar.

Tetapi, tidak sedikit pula orang yang enggan untuk membeli dagangan nenek tersebut sehingga Ia terkadang tidak makan sehari penuh yang dikarenakan tidak ada satupun orang mau membelinya.

Bahkan nenek ini suka menukarkan dagangannya yaitu sapu ijuk yang Nenek Uti jual dengan sebungkus nasi hanya untuk supaya Ia tidak kelaparan dan bisa makan.

Bukan hanya itu, Nenek Uti juga terkadang suka di usir oleh calon konsumen, preman pasar, bahkan sampai kepada sesama pedagang berjualan yang sama dengannya yaitu sapu ijuk.

Penderitaan demi penderitaan ia telah alami, sampai kepada ketika Nenek Uti sempat di rawat di rumah sakit karena kelelahan dan kelaparan yang ia derita.

Nenek ini kehidupannya sungguh amat memprihatinkan sampai pada ketika Ia mau mencoba untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan seutas tali namun dapat digagalkan oleh seorang warga yang tidak sengaja melintas dan melihat kejadian nenek tersebut.

Di usianya yang memasuki 85 tahun Nenek Uti berusaha untuk selalu berjuang dan mensyukuri dengan peristiwa yang Ia alami dan tidak pernah menyalahkan keluarganya anak dan cucu serta cicitnya yang sudah lama pergi meninggalkan nenek tersebut.

Sampai pada akhirnya, Nenek Uti tutup usia, di usianya 90 tahun akibat kelelahan yang ia derita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline