Lihat ke Halaman Asli

Ridho Adi Wicaksono

Tutor, Penulis, & Wirausaha

Si Eneng Jagoan Kampung Asem

Diperbarui: 21 Maret 2024   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Judul: Cerpen Dongeng Si Eneng Jagoan Kampung Asem
Karya: Ridho Adi Wicaksono

Di sebuah kampung yang sunyi dan sepi, Hiduplah seorang gadis yang cantik bernama Eneng.

Ia memiliki ayah bernama, Babe Rojak dan ibunya bernama Enyak Romlah. Babe rojak pekerjaan sehari-harinya sebagai pedagang soto betawi sedangkan Enyak Romlah berjualan gado-gado.

Si neng merupakan anak satu-satunya dari keluarga babe rojak dan nyak romlah, meskipun eneng adalah gadis cantik di kampungnya, tetapi Ia sangatlah pandai menguasai ilmu bela diri Pencak Silat.

Eneng diwariskan oleh babe rojak yang selain pekerjaannya sebagai pedagang soto betawi, Ia juga dikenal memiliki perguruan silat yang ada di kampungnya yaitu dengan nama kampung asem, dan tidak sedikit rata-rata di kampungnya adalah murid dari babe rojak.

Babe rojak mewarisi ilmu silat kepada anak satu-satunya yaitu eneng supaya ketika babenya sudah pensiun dan sudah lanjut usianya, Ia dapat menggantikan peran dari babe rojak untuk dapat memimpin perguruan silat miliknya yang sudah bertahun-tahun lamanya ia rintis.

Bahkan kemampuan silat yang dimiliki oleh eneng justru jauh lebih kuat dibandingkan dengan murid-murid babe rojak yang selama ini ia latih dan ajarkan.

Disaat babe rojak memasuki usia tua, Ia menyerahkan perguruan silat miliknya kepada eneng yang adalah anaknya sendiri.

Di suatu ketika terdapat 3 pemuda yang berada di sebelah kampung dari babe rojak sebut saja Bandit, Bocil & Bento.

Mereka bertiga terkenal di kampungnya yaitu suka membuat onar dan bahkan suka mengancam warga yang ada disekitarnya, sampai pada akhirnya 3 pemuda ini Bandit, Bocil, & Bento mendatangi kampung  dimana eneng dan babe rojak serta nyak romlah tinggal untuk membuat onar karena itulah pekerjaan mereka sehari-harinya.

Sesampainya mereka bertiga di kampung asem Bandit, Bocil, & Bento berkata dengan nada yang garang dan juga sombong:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline