Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Literasi Lingkungan Sekolah Dalam Pembelajaran RBL-STEM

Diperbarui: 22 Juli 2024   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Literasi lingkungan siswa mengacu pada pemahaman dan keterampilan siswa dalam memahami, menghargai, dan berpartisipasi dalam isu-isu lingkungan. Beberapa aspek penting dari literasi lingkungan siswa, antara lain (1) Pengetahuan lingkungan yaitu Siswa harus memahami konsep-konsep dasar tentang lingkungan antara lain siklus air, rantai makanan,  perubahan iklim, atau limbah, (2) Sikap lingkungan, yaitu nilai siswa terhadap lingkungan antara lain siswa sadar akan pentingnya melestarikan alam atau menghormati keberagaman hayati, (3) Kerjasama dan keterlibatan, literasi lingkungan juga mencakup kemampuan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok menyelesaikan masalah-masalah lingkungan. Literasi lingkungan di sekolah bertujuan untuk membekali siswa melalui ketrampilannya untuk turut serta dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Research Based Learning-Science Technology Engineering Mathematics yang dikenal dengan RBL-STEM sebagai pendekatan pembelajaran yang dikenalkan Dafik, dkk [1] merupakan pembelajaran yang memiliki tahapan sebagai berikut yaitu (1) Science: merumuskan permasalahan yang berkaitan dengan topik penelitian, (2) Technology: melakukan pengumpulan data melalui berbagai sumber, (3) Engineering: melakukan terobosan dengan menerapkan konsep, (4) Engineering: menganalisis data dan informasi dengan metode tertentu, (5) Mathematics: Melakukan uji coba, dan (6) Laporan RBL: mengkomunikasikan hasil penelitian dalam bentuk presentasi.
Dengan memperhatikan literasi lingkungan sekolah dapat diterapkan sebagai science dalam pendekatan RBL-STEM. Guru dapat berkreasi melalui lingkungan sekolah sebagai sarana pembelajaran di kelas. Salah satu sekolah yang telah memanfaatkan lingkungan sekolah dalam pembelajaran RBL-STEM adalah SMP Negeri 7 Jember yaitu memanfaatkan bahan ecobrick yang didesain menjadi tempat duduk menggunakan konsep pola bilangan dalam penelitian Thoyibah, dkk (2022).

Siswa diajak untuk memahami limbah di sekitar sekolah berupa limbah plastik, sikap peduli siswa dilakukan dengan mengumpulkan limbah plastik dan disajikan dalam bentuk ecobrick kemudian bekerjasama dan belajar bersama dalam konsep pola bilangan untuk membuat tempat duduk. Hal ini merupakan salah satu contoh pemanfaatan literasi lingkungan dalam pembelajaran RBL-STEM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline