Lihat ke Halaman Asli

Konsep Pengeluaran dalam Manajemen Harta Islam

Diperbarui: 31 Maret 2024   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Manajemen Harta Islam

Manajemen harta Islam adalah  metode pengelolaan aset yang diperoleh untuk digunakan sesuai dengan prinsip Syariah. Manajemen harta Islam mengacu pada pengelolaan dan pengelolaan aset sesuai dengan hukum Islam. Harta syariah terdiri dari harta yang diperoleh melalui usaha sendiri selama perkawinan dan dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Pengelolaan properti syariah meliputi pengelolaan keuangan syariah, meliputi pengelolaan berdasarkan prioritas ukuran dan anggaran, pencatatan aset/harta, pencatatan pendapatan dan pengeluaran,  pengeluaran harian, penentuan pengeluaran bulanan dan tahunan, serta pembuatan rencana pengeluaran dan pengelolaan serta menabung secara berkala.

Islam memiliki sudut pandang tersendiri dalam hal pengelolaan harta dan keuangan. Karena islam memandang bahwa segala sesuatu itu berasal dari Allah dan harus digunakan untuk kebaikan dan kebutuhan, bukan berdasarkan hawa nafsu apalagi digunakan untuk keburukan. Islam memandang bahwa harta yang telah Allah berikan harus menjadi alasan setiap manusia untuk terus beribadah dan mendekatkan diri kepada yang Maha Memberi Harta, yaitu Allah Swt. Oleh karena itu, harta yang telah Allah berikan harus berorientasi kepada kebutuhan, kebaikan, dan kebermanfaatan bagi sesama manusia.

Salah satu pembahasan dalam Manajemen Harta Islam adalah bagaimana cara kita menggunakan harta kita sehingga belanja atau pengeluaran yang telah kita gunakan bisa sesuai dengan Prinsip Syariah. Dan konsep pengeluaran dalam islam tidak hanya sebatas belanja kebutuhan dan pemenuhan hawa nafsu semata, akan tetapi Allah Swt telah memerintahkan kita untuk memberikan sebagian dari harta kita kepada mereka yang membutuhkan.

Allah Swt berfirman dalam Al Quran Surah Al-Baqarah : 262, yang artinya

" Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. "

Those who spend their wealth in the way of Allh and then do not follow up what they have spent with reminders [of it] or [other] injury will have their reward with their Lord, and there will be no fear concerning them, nor will they grieve.

Maka dari itu kita akan membahas beberapa hal dalam konsep pengeluaran yang berkaitan dengan manajemen harta islam, seperti konsumsi dan infaq ataupun shodaqoh.

1. Konsumsi

Konsep konsumsi dalam manajemen harta Islam mengacu pada penggunaan harta yang baik dan sesuai dengan syarat-syarat Islam. Dalam konsep konsumsi Islam, konsumsi harus berkaitan dengan keperluan dan kebutuhan yang dapat diterima oleh Allah. Ini terutama berlaku bagi orang-orang yang memiliki harta yang cukup, sehingga mereka tidak perlu mengkonsumsi harta yang tidak diperlukan atau tidak sesuai dengan syarat-syarat Islam. (Labaika, Fitroh, Riduwan Riduwan, & Sindi, 2023)

Allah Swt berfirman dalam Al Quran surah Al-Araf : 31

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline