Lihat ke Halaman Asli

Ridha Al Rizqi

Universitas Negeri Semarang

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran SMK melalui Pembuatan Modul Ajar Inovatif Berdiferensiasi oleh Mahasiswa UNNES dalam Program UNNES Lantip 4

Diperbarui: 30 Oktober 2024   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                       Foto dengan siswa SMK Jurusan TKR                       Sumber : Dokumentasi pribadi

Perkembangan teknologi dalam bidang otomotif terus mengalami kemajuan pesat, mendorong institusi pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kompetensi industri terkini. Hal ini khususnya penting bagi pendidikan vokasi seperti di SMK, yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis siswa untuk menghadapi dunia kerja. Salah satu aspek vital dalam pendidikan otomotif adalah pemahaman tentang elemen-elemen elektrikal kendaraan, termasuk sistem starter, yang berperan besar dalam operasi kendaraan ringan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran siswa SMK pada fase F, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui program Lantip 4 telah menyusun modul ajar yang menitikberatkan pada sistem starter kendaraan ringan. Program Lantip 4 sendiri merupakan inisiatif unggulan UNNES yang bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menyusun bahan ajar yang aplikatif dan relevan untuk siswa SMK, terutama di bidang teknik otomotif.

Tahapan Pembuatan Modul Ajar Sistem Starter

Pembuatan modul ajar dalam program Lantip 4 ini diawali dengan riset mendalam tentang kebutuhan pembelajaran di SMK, khususnya dalam elemen elektrikal kendaraan ringan. Modul ajar ini dirancang secara sistematis melalui beberapa tahapan utama:

  1. Identifikasi Kebutuhan Kompetensi
    Modul ajar disusun berdasarkan Kurikulum Merdeka dengan fokus pada pencapaian kompetensi dasar dan kompetensi inti yang telah ditetapkan untuk fase F. Mahasiswa melakukan identifikasi kebutuhan kompetensi sistem starter pada kendaraan ringan, yang meliputi pengetahuan mengenai komponen starter, fungsi tiap komponen, serta prinsip kerja sistem tersebut.

  2. Pengembangan Materi yang Praktis dan Terstruktur
    Materi yang disusun dalam modul ajar ini dirancang agar mudah dipahami oleh siswa, dimulai dari penjelasan konsep dasar sistem starter hingga aplikasi teknisnya. Modul ajar juga dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang menjelaskan alur sistem starter, memudahkan siswa dalam memahami cara kerja masing-masing komponen secara menyeluruh.

  3. Penyusunan Aktivitas Praktik Terstruktur
    Dalam modul ajar ini, mahasiswa UNNES juga menyusun aktivitas praktik, seperti perakitan dan pengujian sistem starter. Hal ini penting untuk memastikan siswa mampu mengaplikasikan teori ke dalam praktik langsung, sehingga siap menghadapi tantangan kerja di dunia otomotif.

  4. Validasi dan Revisi Modul Ajar
    Sebelum diimplementasikan, modul ajar ini divalidasi oleh dosen ahli dari UNNES dan guru SMK terkait. Proses ini melibatkan revisi untuk memastikan bahwa materi yang disusun telah sesuai dengan standar industri serta relevan dengan kebutuhan pembelajaran di SMK.

  5. Implementasi di Kelas dan Evaluasi Hasil Pembelajaran
    Setelah modul ajar disusun dan disahkan, mahasiswa melakukan implementasi dalam kelas sebagai bagian dari program Lantip 4. Siswa SMK diuji dengan berbagai metode evaluasi, seperti ujian teori dan praktik, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka terhadap sistem starter kendaraan.

Manfaat Modul Ajar Sistem Starter Kendaraan Ringan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline