Selama masa pandemic Covid-19 lalu, periode yang paling memprihatinkan adalah sejak Desember 2020 hingga bulan Agustus 2021. Di tempat kami hampir setiap hari ada bendera Palang Merah yang dikibarkan. Pertanda ada orang mati.
Saya biasanya ketemu Pak Pur, tetangga kampung, seorang pensiunan guru, yang rajin kelihatan di masjid. Beberapa buan terakhir tidak tampak. Saat saya tanyakan kepada Pak Ismail tetangganya, katanya Pak Pur sudah meninggal pada bulan Desember 2020 lalu. Berarti setahun berlalu.
Dua-tiga bulan terakhir sudah tidak terdengar lagi warga yang sakit atau meninggal di tempat kami. Kegiata sudah 'normal' kembali. Walaupun demikian, protokol kesehatan tetap dijaga. Menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan masi tetap dikedepankan.
Kendati Covid-19 dianggap mematikan, ternyata menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Covid-19 bukan disebut sebagai penyakit yang paling mematikan.
*****
WHO menyebutkan ada sembilan penyakit yang paling berbahaya. Berikut ini daftar, faktor risiko dan cara pencegahan efektifnya:
Pertama, arteri coroner atau masuk dalam kategori penyakit jantung. Anda akan memiliki risiko ini jika memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok, riwayat keluarga dengan penyakit arteri coroner, Diabetes dan kelebihan berat badan.
Oleh karenanya, berolahragalah secara teratur. Pertahankan berat badan yang sehat. Usahakan makan dengan diet seimbang rendah sodium, dan tinggi buah-buahan dan sayuran. Satu lagi, hindari merokok.
Kedua, Stroke, yakni adanya sumbatan pembuluh darah atau kebocoran di otak. Otak bisa mati atau kekurangan oksigen. Akibatnya timbul mati rasa dari beberapa organ tubuh, sulit berjalan, bicara, hingga tidak terasa saat buang air kecil atau besar.
Yang paling parah, lumpuh total. Faktor risikonya sama seperti nomer satu yang disebutkan di atas. Cara pencegahannya, mengubah gaya hidup (lifestyle), sama seperti pencegahan penyakit jantung arteri.