Selama tahun 2019, terjadi 114 kecelakaan yang menimpa wisatawan laut. 14 (12.3%) di antaranya meninggal (pidjar.com). Sebuah angka yang cukup tinggi untuk kategori kecelakaan di tempat wisata.
Mayoritas kecelakaan, 90% disebabkan oleh kelalaian manusia. Tidak memandang, kecelakaan bisa terjadi di mana saja, apakah di jalan raya, pabrik atau di pantai. Kecelakaan perlu mendapatkan perhatian serius dari kita semua. Perhatian dari pengusaha, pekerja, pemerintah, juga dari masyarakat sendiri.
Yang paling berperan dalam penanganannya di suatu lembaga adalah departemen Health, Safety and Environment (HSE). Health yang mengurus kesehatan, Safety yang ngurusin keamanan dan Environment yang ngelola masalah lingkunganya.
Dari tiga divisi yang gabung menjadi satu departeman ini, kesehatan merupakan salah satu yang perannya vital. Karena divisi ini bergulat dengan layanan kesehatan, termasuk jika terjadi kecelakaan di tempat wisata.
*****
Setiap kali berkunjung ke tempat wisata, ada tiga hal yang menjadi pusat perhatian saya, sekaligus tolok ukur baik tidaknya tempat tersebut.
Pertama adalah sampah dan penanganannya. Menurut saya masih banyak tempat sampah yang tidak terurus dengan baik. Adanya tempat sampah pun bukan berarti menjadikan tempat wisata otomastis bersih.
Banyak tempat sampah yang kosong karena tingkat kesadaran pengunjung atau wisatawan yang masih rendah. Mereka membuang sampah di sembarang tempat.
Jika ini terjadi di Mandalika, bukan tidak mungkin wajah Mandalika bisa tercoreng karena masalah ini.
Ketika sampah ada di mana-mana, wisatawan malas melihat lebih jauh. Susah menghadapi orang-orang yang mentalnya masih suka buang sampah sembarangan ini.