Lihat ke Halaman Asli

Ridha Afzal

TERVERIFIKASI

Occupational Health Nurse

UMP Perawat Memprihatinkan

Diperbarui: 19 November 2021   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: pilih profesi.com

Perawat, di satu sisi banyak di butuhkan. Di sisi lain, tidak memberikan imbalan jasa sebagaimana yang diharapkan.

Di Aceh, teman saya seorang perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit di Kabupaten Bireuen, ada yang dibayar hanya Rp 400 ribu per bulan. Itupun diterimanya 3 atau 4  bulan sekali.

Upah Minim Provinsi (UMP) Aceh tahun 2022 ini rencananya naik Rp 500 ribu. Aliansi Buruh meminta Gubernur Aceh kembali menyesuaikan atau menaikkan upah minimum provinsi (UMP) di Aceh tahun 2022 sebesar Rp3,6 juta dari sebelumnya Rp3,1 juta per bulan (medcom.id. 18.11.2021).

Menyimak rendahnya upah perawat di lapangan, kita bisanya hanya ngasih komentar.

*****

Kita tidak tahu masalah sebenarnya yang dihadapi orang per orang. Kita bisa saja bilang,:"Mengapa mau?" Tanpa melihat bagaimana kondisi yang sesungguhnya. Misalnya, mereka tidak bisa ke luar dari Aceh karena orangtua sakit-sakitan. Karena anak tunggal. Atau karena kondisi lain yang sedimikian, sehingga memaksakan dia untuk tidak bisa meninggalkan Aceh guna mengubah nasibnya.

Akan halnya situasi yang saya alami, sangat beda dengan kebanyakan yang dihadapi teman-teman Aceh. Saya mendapatkan dukungan orangtua, selain dari awal mulanya berniat hengkang dari Aceh ingin menambah wawasan.

Di luar Aceh sana, sejatinya sangat banyak peluang yang menjanjikan.

Hanya saja tidak semua perawat Indonesia ini beruntung dalam masalah penghasilan. Di NTB menurut Mas Akhir, rekan saya, tidak sedikit yang mendapatkan upah yang hanya cukup untuk beli bensin. Di Sulawesi Tenggara, ada yang hanya bisa digunakan untuk bayar pulsa. Di Papua, lebih parah. Perawat susah mendapatkan jangankan upah, kerja saja harus bersedia di lokasi terpencil. Itupun belum tentu dibayar tertarur.  

Memang, perawat kita di Jakarta, upahnya beda. Ada yang Rp 500 ribu per hari. Mereka yang menekuni homecare misalnya, terlebih yang kerja di keluarga The Have, tidak sedikit yang mendapatkan upah besar. Bahkan ada teman-teman seperti mas Irfan, yang kerjanya melayani pasien di Hotel Bintang Lima. Penghasilan mereka jauh di atas rata-rata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline