Lihat ke Halaman Asli

Ridha Afzal

TERVERIFIKASI

Occupational Health Nurse

Karakter Manajer Ideal Versi Bawahan

Diperbarui: 10 November 2021   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: ekrut.com. Manajer ideal susah dicari. 

Saya sering mendengar complaint teman-teman tentang sikap manajer (direct) kepada mereka. Mereka mengeluh karena merasa tidak diperlakukan fair oleh manajernya. 

Padahal teman-teman merasa oke-oke saja dalam kerjanya. Artinya tidak berbuat kesalahan. Tentu saja ini bersifat subyektif dan dari kacamata bawahan, bukan atasan.

Terkadang perbuatan seorang bawahan itu sifatnya relatif. Bagus di mata bawahan bukan berarti baik di mata atasan. Atau yang biasa-biasa saja bagi atasan, bisa jadi bagus sekali bagi bawahan.

Satu hal yang banyak terjadi adalah: ide sepele seorang bos besar, dianggap sangat bagus oleh manajer kita. Sementara ide luar biasa seorang bawahan, dianggap remeh oleh banyak manajer.

Jadi bagaimana harapan kita terhadap manajer yang ideal di era Work From Office (WFO)?

Obrolan saya dengan teman-teman di era Covid-19 ini sangat transparan untuk bisa membadakan, mana manajer yang baik dan mana yang biasa saja.

Saya mencoba mengidentifikasi karakter manajer ideal versi bawahan, sebagai berikut:

Pertama, manajer yang baik itu yang berorientasi pada hasil. Tidak peduli siapa bawahannya, apakah saudara sendiri, masih ada hubungan kerabat ataukah orang lain. 

Jika bawahan mengerjakan tugas pekerjaan yang fokus pada hasil, harus didukung. Yang salah, diluruskan. Bahkan perlu diarahkan. Jika tidak fokus pada hasil, diberitahu. Jika perlu ikutkan pelatihan. Tidak perlu marah-marah. Malah bikin stress kedua belah pihak.

Kedua, manajer yang baik itu, yang menguasai keterampilan. Salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang manajer adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan bidang yang ditugaskan padanya. Jika tidak, dia akan mengalami kesulitan manakala ada bawahan yang memintanya memberi contoh. Tugas utama manajer bukan hanya bisa menyalahkan, tetapi tidak menguasai ilmu dan praktiknya.

Ketiga, karakter manajer ideal versi bawahan itu harus pandai mengawasi, mengarahkan serta mengevaluasi. Bawahan perlu dievaluasi agar kerjanya mengarah, tidak sembarangan saja. Juga perlu dievaluasi guna mempertahankan atau menjaga kualitas produk. Tiga hal ini satu paket, tidak boleh ada yang hilang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline