Lihat ke Halaman Asli

Ridha Afzal

TERVERIFIKASI

Occupational Health Nurse

Susahnya Magang Minta Ampun

Diperbarui: 30 Oktober 2021   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Sekretariat Negara

Dalam prosesnya, tidak ada batu atau emas permata yang mudah di dapat. Batu berharga itu selalu sulit mencarinya. Proses pembuatannya memakan waktu lama, tenaga dan fikiran yang hanya ahlinya yang mampu melakukannya. Jalannya pun berliku, di atas gunung, di kedalaman laut  hingga dalam tanah.

Kalau batu yang asal batu, di pinggir jalan juga banyak.

Begitulah perumpamaan nilai seorang professional. Jika ingin menjadi professional yang handal, harus melalui proses penempaan yang tidak singkat. Waktu, tenaga, fikiran dan uang merupakan bagian dari risiko yang harus dihadapi mereka.

Tidak jarang, karena jalan yang berliku seperti ini, prosedurnya berbelit dan biayanya mahal, yang membuat tidak sedikit calon-calon professional drop out di tengah jalan. Newbie yang baru lulus inginnya ambil jalan pintas yang tentu saja tidak bisa dilalui.  

Salah satu cara yang sangat umum dilakukan untuk penempaan mereka yang baru menyelesaikan pendidikan adalah melalui program magang. Saya pernah mengalaminya.

Istilah magang ini sangat umum dikenal, khususnya oleh mahasiswa atau siswa SMK yang berlatar belakang pendidikan keterampilan dan atau profesi. Dalam profesi keperawatan misalnya, sangat umum dalam persyaratan yang diminta ketika mencari kerja adalah memiliki pengalaman.

 Tentu saja ini tidak mudah. Bagaimana mungkin kita mendapatkan pengalaman jika baru saja wisuda? Sedangkan pengalaman harus diperoleh ketika sudah lulus. Bahkan, tidak sedikit yang meminta Surat Tanda Registrasi (STR).

STR adalah sebuah dokumen sebagai bukti bahwa kita sudah kompeten dalam menjalani suatu pekerjaan profesional. STR ini diperoleh melalui sebuah uji kompetensi (Ukom) yang jadwalnya tidak selalu berdekatan dengan wisuda. Jika lulus Ukom, peserta masih harus menunggu 3-6 bulan guna mendapatkan sertifikatnya. Ada yang lebih dari itu. Akibatnya, perolehan kesempatan kerja juga tertunda. Jika tidak lolos Ukom, harus mengulang.

Inilah fenomena yang banyak dihadapi oleh professional saat ini yang membutuhkan surat tanda registrasi melalui uji kompetensi. Perkembangan zaman membuat aturan lebih ketat. Ditambah lagi saingan berat, karena padatnya jumlah penduduk. Belum lagi risiko upah yang tidak layak.

Penyelenggaraan program magang itu memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah peserta bisa mendapatkan keterampilan persiapan kerja sebelum penempatan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline