Tidak ada tujuan paling ideal setelah kuliah, kecuali mendapatkan pekerjaan. Orangtua sangat berharap anaknya memilih jurusan yang tepat, mudah mencari kerja, dapat upah mapan dan kalau bisa dekat rumah jadi pegawai pemerintah.
Apa mungkin?
Mungkin saja. Tetapi tidak gampang, karena persaingan yang ketat, peluang belum tentu ada dan formasinya sangat terbatas.
Guna mencapai tujuan ini, orangtua tidak segan-segan mengeluarkan dana ratusan juta Rupiah agar anaknya kuliah di kampus idaman.
Wajar orangtua memiliki pola fikir seperti ini, karena tidak ada orangtua yang ingin anaknya menderita. Semua orangtua berharap anak-anaknya hidup nyaman, bahagia serta tidak kurang suatu apa.
Akan tetapi orangtua harus pula menyadari, bahwa untuk mencapai semua itu tidak gampang. Terlebih di era revolusi industri sekarang ini. Zaman serba canggih, kompetitif, persaingan sengit, jumlah penduduk makin bertambah banyak, peluang kerja makin sempit di beberapa area, bahkan birokrasi makin rumit di negeri 0062 ini.
Meskipun demikian, dengan perencanaan yang matang, sebenarnya bisa diraih impian setiap orangtua. Dengan catatan mempertimbangkan beberapa hal yang sangat penting untuk diketahui sebelum mengirimkan putra-putrinya ke kampus.
Ada 4 ketakutan berlebihan (fobia) yang umumnya dialami oleh orangtua. Di antaranya adalah pertama tidak diterima masuk kampus negeri, kedua tidak masuk jurusan favorit, ketiga indeks prestasinya minim, dan keempat lulus nanti tidak dapat kerja dengan penghasilan mapan.
Tidak diterima di Kampus Negeri
Siapa yang tidak senang masuk kampus negeri? Keren, bergengsi, murah dan kelihatan 'pintar'. Tapi itu dulu. Kini zaman sudah berubah.
Saya dulu sesudah lulus SMA, mendaftar di kampus negeri di Banda Aceh. Malangnya, saya tidak diterima.