Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya juga." (HR Bukhari).
Kita sudah memasuki bulan ke-5 wabah Covid-19 ini. Tanda-tanda ditemukannya obat mujarabnya belum tampak. Namun begitu, sebagai umat beragama kita percaya, yakin dan optimis, akan selalu ada jalan keluarnya.
Hadits di atas merupakan solusi yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW terkait bagaimana menyikapi wabah ini.
Masyarakat internasional sedang berusaha keras untuk menemukan formula terapi juga vaksinnya. Lima bulan berlalu sudah, ternyata belum juga ditemukan terapi dan vaksin yang pas.
Akan halnya yang terjadi di Indonesia, berbagai pihak juga telah berupaya untuk ikut serta menanggulangi wabah ini melalui penelitian obat dan vaksin. Hanya saja memang tidak mungkin dalam waktu yang singkat ini mampu memberikan kepuasan pada semua pihak, baik kepada Pemerintah, swasta, pusat layanan kesehatan serta masyarakat.
WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
Pada tanggal 4 Juli 2020, WHO menerima rekomendasi dari Solidarity Trial's International Steering Committee untuk menghentikan percobaan hidroksikloroquin dan lopinavir / ritonavir.
International Steering Committee merumuskan rekomendasi berdasarkan bukti penggunaan hydroxychloroquine vs standar dan untuk lopinavir / ritonavir vs perawatan standar dari hasil sementara uji coba Solidaritas, dan dari tinjauan bukti dari semua uji coba yang disajikan di KTT WHO 1-2 Juli 2020, tentang penelitian dan inovasi COVID-19.
Hasil uji coba sementara ini menunjukkan bahwa hydroxychloroquine dan lopinavir / ritonavir menghasilkan sedikit atau tidak ada penurunan pada kematian pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit jika dibandingkan dengan perawatan standar. Penyelidik persidangan solidaritas akan menghentikan persidangan dengan segera.
Hasil temuan tersebut untuk sementara tidak memberikan bukti kuat tentang peningkatan menurunnya angka kematian (mortalitas).
Amerika Serikat