Lihat ke Halaman Asli

Semua Hanya Sementara

Diperbarui: 12 Januari 2019   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Pixabay

Tak ada manusia yang ingin kesengsaraan.
Tak ada manusia yang ingin penderitaan.
Yang diinginkan hanya kebahagiaan.
Yang diinginkan hanya kesenangan.

Namun, tak ada artinya bila kebahagiaan tak didahului oleh kesengsaraan.
Tak ada artinya bila kesenangan tak didahului oleh penderitaan.
Kesengsaraan dan penderitaan itu hanya sementara.
Kebahagiaan dan kesenangan juga hanya sementara.

Karena bila kita langsung mendapat kebahagiaan dan kesenangan.
Kita tak akan pernah merasakan, bagaimana mensyukuri nikmat Tuhan.
Betapa nikmatnya sebuah kesabaran.
Betapa nikmatnya sebuah penantian.

Bila nanti kita mendapat kesengsaraan dan penderitaan.
Kita juga akan mendapat pembelajaran.
Pembelajaran tentang, kebahagiaan dan kesenangan itu hanya titipan.
Agar kita tak perlu menyombongkan.

Tenang saja, kesengsaraan dan penderitaan hanya sementara.
Itu hanya sedikit ujian, agar lebih menguatkan.
Itu hanya sedikit ujian, agar hidup kita lebih bermakna.
Karena tak bermakna bukan, bila hidup ini terlalu monoton?

***

Kuningan, 12 Januari 2019
Rida Nugrahawati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline