Lihat ke Halaman Asli

Menjemput Korban Pasung di Desa Semabu Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo (2)

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Diduga Orang Lain, Nyaris Gorong Leher Ayah Kandung

Meskipun kondisinya sudah lebih 18 tahun dipasung, Fahmi (58) tampak berbeda dari korban pasung lainnya. Ia sudah tak bisa berdiri. Kakinya tidak bisa lagi diluruskan. Namun Tim Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Jambi urung menjemputnya. Kenapa?

Masih di Desa Semabu Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo tim RSJ bersama Saya mendatangi rumah korban pasung lainnya di RT 01 No 61. Memasuki rumah panggung ini, tim langsung disambut sebuah tempat tidur yang seharusnya adalah ruang tamu.

Rumah ini memang tampak mulai reot. Tidak banyak perabot didalamnya. Hanya peralatan rumah tangga seadanya. Dengan beberapa baju tersusun rapi di sebuah meja. Lantai kayu tampak sudah mulai rapuh. Beberapa sudah diganti namun disisi masih ada yang lapuk dan bergetar saat diinjak. Begitupun gentengnya. Cahaya matahari menembus beberapa celah yang tak tertutupi genteng.

Pemilik rumah, Salma membawa tim RSJ dan Saya menuju dapurnya. Tempat dimana Fahmi menghabiskan sisa usianya.

"Di sinilah dia. Tidak mengganggu," katanya menunjuk sebuah ruangan disudut dapur berukuran sekitar 2,5 x 1,5 meter.

Disebutkan Salma, Fahmi baru menempati biliknya itu sekitar 2 bulan. Sebelumnya, kakak pertama Salma itu dipasung didapur rumah.

"Sekitar 15 tahun lebih badannya diikat pakai rantai di sini (dapur). Dulu bukan saya yang tinggal disini, kakak yang lain. Dia pindah makanya saya yang gantikan. Ini rantai bekas ingatnya kemarin," katanya sambil menunjukan sebuah rantai yang berada diatas lemari di dekat bilik Fahmi.

Keputusan untuk tidak lagi merantai Fahmi bukan tanpa sebab. Diungkapkan Salma, itu karena sang kakak sudah tidak bisa lagi berdiri. Kakinya tidak bisa diluruskan. Terus bertekuk lutut.

"Dulu saat dirantai pinggangnya, bisalah berdiri atau jalan di sini. Sekarang sudah tidak lagi. Makanya dilepas rantainya," sebut Salma.

Meskipun masih sakit Fahmi sudah bisa diajak komunikasi. Iapun berbeda dengan korban pasung lainnya yang berada ditempat kotor dan bau. Meskipun biliknya sempit, namun tidak berbau pesing. Dirinya pun tampak bersih dengan rambut yang sudah digundul.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline