Seiring perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka menjadi tantangan baru untuk guru dan perangkat sekolah lainnya untuk melakukan pembaruan serta penyesuaian pembelajaran di kelas. Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah konsep pendidikan yang diusung oleh pemerintah Indonesia untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Konsep ini diluncurkan pada tahun 2020 sebagai upaya untuk memberikan fleksibilitas dan kebebasan pada siswa dalam memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari dan pada saat yang sama memberikan dukungan pada para guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.
Kurikulum Merdeka Belajar diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pendidikan di Indonesia dengan memperhatikan kebutuhan dan minat siswa serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Kurikulum ini diharapkan pula sebagai solusi guna pemulihan pembelajaran, karena didalamnya terdapat 3 karakteristik utama, mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek pengembangan soft skill dan sesuai profil pendidikan pancasila, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, dan pengajaran pada materi serta menghasilkan sejumlah temuan yang menjadi hambatan bidang keilmuan.
Perubahan kurikulum membawa perubahan pula untuk semua aspek pembelajaran. Semua yang terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar harus berpikir lebih jauh untuk mengatasi semua keterbaruan dari suatu persoalan atau permasalahan yang terjadi. untuk mengatasi semua tantangan ke depan, diperlukan pula beberapa upaya yang harus dipersiapkan, diantaranya :
- Mempersiapkan diri secara mental dan psikologis. Perubahan kurikulum dapat menimbulkan kekhawatiran atau kebingungan pada sebagian orang, sehingga perlu mempersiapkan diri secara mental dan psikologis untuk menghadapi perubahan tersebut.
- Memahami dan mengkaji kurikulum Merdeka Belajar dengan seksama. Guru perlu memahami isi dan tujuan dari Kurikulum Merdeka Belajar agar dapat menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
- Meningkatkan keterampilan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pada penggunaan TIK dalam proses pembelajaran, sehingga guru dan siswa perlu meningkatkan keterampilan dalam penggunaan TIK.
- Mempersiapkan bahan ajar dan sumber belajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar. Guru perlu menyusun bahan ajar dan memilih sumber belajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar.
- Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses pembelajaran. Guru perlu melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses pembelajaran untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai dan memberikan masukan bagi perbaikan ke depannya.
Kurikulum merdeka belajar sudah mulai diimplementasikan pada hampir semua sekolah di Indonesia mulai dari jenjang SD sampai ke tingkatan SMA. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah: (1) pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar pancasila, (2) fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Kurikulum Merdeka Belajar memiliki fokus pada peningkatan kemampuan literasi, baik literasi membaca, menulis, maupun berhitung. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
- Menyediakan bahan bacaan dan sumber belajar yang beragam dan menarik untuk meningkatkan minat baca siswa.
- Mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi, presentasi, dan kegiatan lain yang membangun kemampuan komunikasi, sehingga mampu mengungkapkan pemikiran dan ide-ide mereka dengan baik.
- Membiasakan siswa dengan literasi digital, sehingga mereka mampu mengoperasikan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan kritis.
- Mengembangkan kemampuan menulis siswa melalui penugasan dan proyek-proyek menulis yang bervariasi, sehingga siswa dapat menyampaikan ide-ide dan gagasan mereka dengan jelas dan logis.
- Mengajarkan teknik-teknik pembelajaran yang efektif, seperti mind mapping, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran berbasis masalah, sehingga siswa mampu belajar secara mandiri dan aktif.
Dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan literasinya dan menjadi individu yang lebih kritis, kreatif, dan inovatif. Kemampuan literasi yang baik akan membantu siswa dalam mengejar cita-cita dan meraih kesuksesan di masa depan. Kurikulum Merdeka Belajar yang fokus pada peningkatan kemampuan literasi dapat memberikan dampak positif bagi generasi yang minim literasi. Hal ini karena kurikulum tersebut memberikan perhatian lebih pada peningkatan keterampilan membaca, menulis, dan berbicara.
Dalam implementasinya, Kurikulum Merdeka Belajar memperkuat kompetensi dasar yang berkaitan dengan literasi, baik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran lainnya. Misalnya, dalam mata pelajaran sains, siswa diharapkan dapat membaca dan memahami teks-teks ilmiah serta dapat menuliskan laporan hasil praktikum dengan jelas dan sistematis.
Dalam mata pelajaran sejarah, siswa diharapkan dapat membaca dan memahami berbagai sumber sejarah, serta dapat menuliskan karangan yang jelas dan kritis. Dalam jangka panjang, peningkatan kemampuan literasi melalui Kurikulum Merdeka Belajar dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, serta meningkatkan daya saing dan kemampuan beradaptasi generasi muda di era globalisasi. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar dapat bersaing di kancah internasional.
Secara umum, efektivitas implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah dapat tercapai apabila semua pihak terkait bekerja sama untuk memastikan tersedianya sumber daya dan dukungan yang memadai, serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan penggunaan teknologi yang tepat dan evaluasi yang berkesinambungan.selain itu, guru juga harus memberikan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan kurikulum itu sendiri. Adapun beberapa model pembelajaran yang tepat untuk dipakai dalam pengembangan merdeka belajar antara lain:
- Pembelajaran kolaboratif: model ini mengutamakan kerja sama antar siswa dalam belajar. Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi, bekerja sama dalam kelompok, dan berbagi ide untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Pembelajaran inkuiri: model ini mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban melalui proses penemuan. Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan pertanyaan, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, dan menganalisis hasil untuk menemukan jawaban.
- Pembelajaran proyek: model ini memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung dengan melakukan proyek yang berkaitan dengan topik pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk memilih topik yang diminati dan membuat rencana tindakan untuk menyelesaikan proyek.
- Pembelajaran berbasis masalah: model ini mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah nyata dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Siswa diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, merancang solusi, dan mengevaluasi hasil.
Penerapan model pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa belajar dengan lebih efektif dan memaksimalkan potensi pembelajaran yang disediakan oleh Kurikulum Merdeka Belajar.
Kurikulum Merdeka Belajar memiliki dampak yang cukup signifikan bagi siswa. Beberapa dampak positif yang dirasakan siswa antara lain:
- Meningkatkan motivasi belajar: Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk memilih materi pelajaran yang ingin dipelajari dan cara belajar yang paling cocok untuk mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena mereka merasa lebih memiliki kendali atas proses pembelajaran mereka.
- Meningkatkan kreativitas dan inovasi: Kurikulum Merdeka Belajar mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah. Siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan mengevaluasi solusi yang telah ditemukan.
- Mengembangkan keterampilan hidup: Kurikulum Merdeka Belajar membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup seperti kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, bekerja sama, dan memecahkan masalah. Hal ini dapat membantu siswa menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.
- Meningkatkan kemandirian: Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, siswa diberi kebebasan untuk mengatur waktu dan cara belajar mereka sendiri. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian siswa dan membantu mereka belajar mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka.