Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lebih Dekat Tokoh Mazhab "Mainstream"

Diperbarui: 27 Februari 2018   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mazhab mainstream memiliki anggapan bahwa perbedaan utama antara ilmu ekonomi konvesional dengan ekonomi islam adalah dalam hal cara mencapai tujuan. Mereka menyetujui pandangan konvesional bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya keterbatasan sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Jadi pandangan mereka berbeda dengan pandangan mazhab baqir as-sadr. Menurut mereka, secara parsial atau lokal sangat mungkin terjadi kelangkaan sumber daya ekonomi, meskipun cara keseluruhan (alam semesta) terjadi keseimbangan. 

Misalnya di Afganistan atau Irak terjadi kekurangan sumber daya ekonomi. Disisi lain manusia pada dasarnya juga memiliki keinginan yang tidak terbatas. Justru dengan ajaran Islamlah manusia dituntut untuk mengendalikan keinginannya, sebeb keinginannya , sebab keinginan lepas kendali maka akan menyengsarakan kehidupan manusia sendiri.

Dengan tetap memberikan pandangan kritis terhadap aspek-aspek normative dalam ilmu ekonomi, mazhab mainstream memfokuskan koepada cara mngelola sumber daya yang terbatas dan keinginan yang tidak terbatas tersebut. Jika kapitalisme memecahkan permasalahan ekonomoi dengan market mecanism dan sosialisme menggunakan centralized plaing, maka ekonomi islam menggunakan cara yang ditentukan dalam al qur'an, hadist, dan praktek-praktek ekonomi islam pada masa kejayaan islam.

Sesuai dengan namanya, maka mazhab pemikiran ekonomi islam ini mendominasi khasanah pemikiran ekonomi islam diseluruh dunia. Meluasnya mazhab ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :

1.Secara umum pemikiran mereka relavite lebih moderat jika dibandingkan oleh mazhab lainnya sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat.

2. Ide-ide mereka banyak menampilkan dengan cara-cara ekonomi konvesional, isalnya menggunakan economic modeling dan quantitative methods sehingga mudah dipahami oleh masyarakat luas. Sebenarnya hal ini tidak mengherankan sebab para pendukung mazhab ini kebanyakan emiliki latar belakang pendidikan ekonomi konvesional, disamping penguasaan ilmu keislaman yang memadai. Banyak diantara mereka telah menempuh pendidikan dengan jenjang tinggi dan tetap beraktivitas ilmiah dinegara-negara barat, misalnya Umar Chapra, Muhammad Nejatullah Siddiqi, dan Muhammad Abdul Mannan.

3. Kebanyakan tokoh merupakan staf, peneliti, penasehat, atau setidaknya memiliki jaringan erat dengan lembaga-lembaga regional atau dengan internasional yang telah mapan seperti Islamic Development Bank (IDB), Internasional Institut of Islamic Thought (III T), islamic research and training institute (IRTI), dan islamic foundation pada beberapa universitas maju. Lembaga-lembaga ini memiliki jaringan kerja yang luas didukung dengan pendanaan yang memadai, sehingga dapat mensosialisasikan gagasan ekonomi islam dengan lebih baik. Bahkan, gagasan ekonomi islam dapat dengan segera diimplementasikan dalam kebijakan ekonomi yang nyata, sebagai mana yang dilakukan oleh IDB dalam membantu pembangunan dinegara-negara Muslim.

Selain itu mazhab mainstream , yang banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh yang banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh yang berasal dari Islamic Development Bank (IDB) antara lain M. Monzer Chapra, M.A Mannan, Nejatullah Siddiqi, Khursyid Ahmad, Monzer Khaf dan sebagainya., mengakui adanya scarcity yang mendasari terbentuknya ilmu ekonomi. Karena sebagian tokoh mazhab mainstream ini adalah alumnidari berbagai perguruan tinggi Amerika dan Eropa, maka mereka dapat menjelaskan fenomena ekonomi dalam bentuk model-model ekonomi dengan perdekatan ekonometri. Dengan demikian, berbeda dengan mazhab pertama yang menolak ekonomi konvensional, mazhab ini banyak meminjam teori-teori ekonomi konvesional.

TOKOH TOKOH MAZHAB MAINSTREAM

Tokoh mazhab mainstream, diantaranya adalah M. Umer Chapra, M. Abdul Mannan, M. NejatullahSiddiqi, dan lain lain. Meraka adalah para doktor dibidang ekonomi yang beljar (dan juga mengajar) di universitas-universotas barat. Tokoh mazhab maestream mayoritas bekerja di Islamic Development Bank (IDB). Yang memiliki dukungan dana dan akses keberbagain negara sehingga penyebaran pemikirannyadapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline