Lihat ke Halaman Asli

Rida Fitria

An author of several books; Sebongkah Tanah Retak, Bunga dan Duri, Paradesha, Jharan Kencak, dll.

Energi Super Indonesia

Diperbarui: 18 Juli 2018   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak hal baik terjadi selama Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pemerataan pembangunan untuk mensejahterakan rakyat di Indonesia Timur atau pulau-pulau lain selain pulau Jawa - yang belum pernah dilakukan pemerintahan sebelumnya - adalah langkah fenomenal yang patut diapresiasi. Menyamakan harga bbm di Papua dengan Jawa sungguh tak terbayangkan tantangan yang harus dihadapi pemerintah yang punya motto kerja, kerja, dan kerja ini. 

Namun toh menjadi kenyataan juga, bbm murah kemudian dapat dinikmati oleh jutaan rakyat wilayah ujung timur yang puluhan tahun pasca kemerdekaan seolah dianaktirikan. Cinta yang besar dari rakyat Indonesia Timurpun mengalir kepada presiden yang akrab dipanggil Pak De ini. 

Orang-orang terdekatnya menjadi saksi betapa rajinnya Pak De berpuasa. Meski harus bekerja keras namun dia tak melupakan untuk menggantungkan segala doa dan harapan indahnya untuk Indonesia kepada Sang Maha Perkasa. Akibatnya, energi baik seolah berlompatan dari berbagai arah menuju satu titik Tujuan; Membuat Indonesiamenjadi lebih hebat lagi. 

Tahun ini angka kemiskinan merosot turun tercatat sebagai yang paling rendah dalam sejarah sebagaimana yang dilansir Badan Statistik. Prestasi di dunia olah ragamenambah daftar kebanggaan pula, seolah menyempurnakan kabar baik berdaulatnya kembali Republik ini atas kepemilikan saham 51% atas perusahaan tambang emas raksasa Freeport

Tentu saja di balik kehebatan Sang Presiden yang pekerja keras ada jajaran menteri-menteri yang sama pekerja kerasnya juga. Sebutlah di balik divestasi saham freeport ada Menteri Jonanyang luar biasa yang berduet maut dengan Menteri Sri Mulyani dan lainnya. Siapa dari kita yang tidak tahu sepak terjang mereka sebelumnya dalam bekerja keras memajukan Indonesia. 

Tentu saja tak ada manusia yang sempurna, pun pemerintahan RI. Namun menghargai kerja keras mereka adalah sebuah kerendah hatian yang akan berpulang kepada kita sebagai pribadi-pribadi yang akan disatukan dalam sebuah energi besar untuk masa depan Indonesia sendiri.

Saat orang lain berbuat baik, bersikap menghargai adalah semacam wujud syukur supaya anugerah Tuhan semakin bertambah dalam kehidupan kita. Cobalah sesekali menonton The Secret, supaya kita yang mudah berprasangka buruk segera insyaf demi kebaikannya sendiri.

Berprasangka buruk dan menjadi kritis itu dua hal yang sama sekali berbeda. Berprasangka buruk yang biasanya diikuti hujatan dan amarah terpendam ataupun ditampakkan, akan terjebak dalam pusaran energi negatif yang akan dituai oleh pelakunya sendiri. Entah itu muncul sebagai perasaan depresi atau kehidupannya menjadi serba salah; semua yang diimpikan tidak tercapai. Kalaupun tercapai seringkali hanya menjadi bumerang bagi diri sendiri karena caranya yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh si impian tersebut.

Tetap Kritis Dan Menjadi Bagian Solusi, Bukan Pembuat Masalah

Sebagai seorang muslim, penulis selalu diajarkan ber-khusnudh-dhon, berbaik sangka, berpikir dan bersikap positif. Jika tidak sepakat dengan sesuatu maka yang harus dilakukan adalah benar-benar mempelajari sebuah 'persoalan' yang ada, kenapa bisa terjadi, apa sebab-sebab dan pemicunya, lalu dicarikan jalan keluar. 

Terkait negeri ini, tentu saja masalah-masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan selalu ada. Dunia ini memang demikianlah adanya. Namun kontribusi kita, sekecil apapun, baik dan buruknya akan mempengaruhi lingkungan sekitar dimana kita hidup bermasyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline