Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai pengukuran untuk menyesuaikan ukuran sisi satu dengan sisi yang lain. Pengukuran sering kita temui baik dalam lingkungan sekitar atau pembelajaran. Materi ini sudah diajarkan mulai dari jenjang sekolah dasar sehingga kita tidak asing apabila materi itu diajarkan kembali pada jenjang selanjutnya. Di dalam mata pelajaran pengukuran termasuk dalam kategori materi besaran, satuan, dan pengukuran. Besaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil pengukurannya dinyatakan dengan satuan. Satuan merupakan sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
Sementara mengukur sendiri adalah membandingkan suatu besaran dengan suatui besaran yang sudah standar. Pada materi besaran terdapat 2 macam besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Namun besaran yang akan dibahas pada kesempatan kali ini adalah besaran pokok yang terdiri dari tuju satuan mulai dari kilometer, hektometer, dekameter, meter, desimeter, centimeter, dan milimeter. Untuk melakukan perbandingan diperlukan suatu satuan untuk besaran sesungguhnya yang dapat ditetapkan sembarang sesuai dengan kebutuhan. Besaran panjang dapat dinyatakan dalam satuan jengkal, cm, kaki dan masih banyak lagi.
Selain dapat memahami materi besaran, satuan, dan pengukuran siswa diharapkan mampu mengkonversi satuan satu ke satuan yang lain. Pada dasarnya perhitungan 7 satuan besaran pokok yaitu setiap turun satu tangga dikalikan dengan 10 dan setiap naik satu tangga dibagi 10. Untuk mempermudah memahami hal tersebut maka kami mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo membuat sebuah objek untuk membantu proses pembelajaran anak-anak sekolah dasar yang menerima materi pertama kali. Objek yang dimaksud dapat berupa alat peraga yang dibuat semenarik mungkin agar siswa memperhatikan dan tidak mudah bosan. Merancang media pembelajaran yang optimal dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya. Untuk itu kami membuat alat peraga besaran, satuan, dan pengukuran yang diberi nama Tangga Pintar Satuan Panjang. Pembuatan media ini mudah dan simpel serta bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan di sekitar kita. Langkah-langkah pembuatan yang digunakan juga mudah dilakukan, hiasan dapat disesuaikan dengan kriteria yang dapat menarik minat siswa untuk belajar.
Pada alat peraga tangga pintar satuan panjang ini disajikan buku panduan supaya membantu siswa dalam menggunakan media pembelajaran dengan benar. Sehingga materi yang akan diberikan dapat tersampaikan dengan baik. Sebelum diajarkan dengan anak-anak sekolah dasar dilakukan simulasi terlebih dahulu oleh rekan-rekan sebaya untuk memperoleh saran, masukan, dan nilai sebagai hasil tinjauan, dari situlah kami dapat mengetahui bagaimana kineija selama proses pembuatan.
Bedasarkan pendapat rekan-rekan kelompok lain yang sama halnya membuat media pembelajaran untuk anak sekolah dasar dapat disimpulkan bahwa alat peraga tangga pintar satuan panjang yang telah kami buat sudah sesuai dengan materi, menarik dan sederhana, mudah digunakan dan dipahami, kemasan packing aman dan mudah dibawa, serta berorientasi pada pembelajaran luar jaringan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dari hasil penilaian performance, kesesuaian dengan materi, packing dan barang simpel yang diberikan oleh kelompok lain terhadap alat peraga yang kami buat diperoleh rata-rata nilai sekitar 80,87. Penilaian tersebut dapat dijadikan sebagai evaluasi agar kedepannya dapat berkontribusi lebih banyak serta meningkatkan kreativitas demi tercapainya media pembelajaran yang optimal.
Pengembangan alat peraga tangga pintar juga disimulasikan kepada anak-anak sekolah dasar yang ada di sekitar tempat tinggal kami, tepatnya pada tanggal 21 Mei 2022 di daerah Cangkrep kidul, Purworejo. Kurang lebih sekitar 5 anak kami ajarkan media pembelajaran tangga pintar ini mulai dari definisi, isi materi yang terkandung, cara pengaplikasian, hingga prakteknya secara langsung oleh adik-adik. Implementasi tangga pintar terhadap kehidupan sehari-hari contohnya dengan mengukur panjang buku, meja di ruang kelas, dan panjang ruang kelas. Pengukuran objek dapat di ukur menggunakan penggaris dan meteran, dari hasil pengukuran tersebut dapat dikonversikan dari satu satuan ke satuan yang lain. Misalnya seperti hasil pengukuran buku adalah 30 cm kemudian dikonversi ke milimeter menjadi 300 mm.
Dari hasil penjelasan yang diberikan kepada adik-adik mereka dapat memahami dan memperhatikan dengan seksama, sehingga ketika praktik mereka dengan mudah menancapkan angka-angkanya sesuai dengan soal dan membacanya dengan lancar baik dari konversi turun tangga maupun naik tangga. Hal tersebut dapat diambil dari percobaan adik-adik dalam menghitung menggunakan tangga pintar satuan panjang. Pembelajaran luar ruangan seperti ini yang diharapkan agar para siswa tidak cenderung berfikir bahwa mendapat ilmu hanya dengan sekolah atau kegiatan formal saja. Melalui pembelajaran non-formal siswa juga mendapat pengalaman dan mereka tidak hanya belajar tetapi juga dapat bermain. Bedasarkan review adik-adik terhadap penggunaan alat peraga tangga pintar menjadi relevansi kepada tenaga pendidik agar dapat mengaplikasikan materi tidak hanya pada teori saja namun praktik akan menambah daya ingat mereka dalam memahami materi yang disampaikan.
Dari ulasan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa alat peraga tangga pintar satuan panjang ini cocok dijadikan sebagai media pembelajaran yang millenial dan memberi manfaat bagi guru maupun siswa serta menjadi media solutif dalam implikasi materi. Selain itu metode ini dilaksanakan agar siswa dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Penulis: Mahasiswa PGSD 2D Universitas Muhammadiyah Purworejo
Femi Hidayati(212180142)