Lihat ke Halaman Asli

Lulus Terbaik JFI, IndoTrading Siap Genjot Ekspor Produk UKM

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13824452571332661572

[caption id="attachment_273416" align="aligncenter" width="650" caption="Handy Chang (Foto: Indotrading)"][/caption] Jakarta Founder Institute (JFI) mengumumkan 8 lulusan terbaik startups baru angkatan ketiga, 2013, di  Auditorium Indosat Lantai 4, Gedung Indosat, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Technopreneur baru tersebut diperkenalkan sebagai upaya JFI dalam rangka mendukung wirausaha berbasis teknologi, atau tech startups di Tanah Air. Delapan Startups tersebut, yakni Indotrading.com, Adtik, Babybind, Codemi, Jagad.co.id, Lightora, Shoop!, dan WarmGreet. Dan dari kedelapan startups tersebut, IdoTrading.com dinyatakan sebagai pemenang pertama JFI 2013. Diketahui, sejak awal ada sekitar 250 pendiri (founders) startups yang ikut mendaftar ke JFI, namun yang diterima hanya sebanyak 40 orang. Para peserta tersebut digembleng selama empat bulan melalui program bimbingan (mentorship) bersama pengusaha berpengalaman di sektor berbasis teknologi dari beragam bidang. Para mentor tersebut, yakni Alfred Boediman selaku VP of Media Solution Center, Samsung Electronics, Dian Noeh Abubakar selaku Founder & CEO of Kennedy, Voice & Berliner, Eka Ginting selaku Founder & CEO Indo.com, Erik Meijer selaku Director & Chief Commercial Officer dan Julian Gorman selaku Strategic Advisor to CEO of Indosat, James Chan selaku Investment Manager of Neoteny Labs, Remco Lupker selaku Founder of TokoBagus.com, Sandiaga Salahuddin Uno selaku CEO of Saratoga Capital, dan William Tanuwijaya selaku Co-Founder & CEO of Tokopedia. Alhasil, hanya delapan startups yang dinyatakan lulus pada tahun ketiga JFI tersebut. CEO JFI, Andy Zain, menyambut gembira kegiatan tersebut. Kata dia, jumlah lulusan pada tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya, dengan kreatifitas yang semakin baik pula. “ Ini terlihat dari produk yang diperkenalkan oleh delapan startups tersebut. BPS menyatakan peningkatan jumlah entrepreneur di Indonesia dari 0,24 persen pada 2009 menjadi 1,56 persen pada Januari 2012. Semoga dengan ini, kami pun ikut berkontribusi,” katanya. Pada kesempatan tersebut, JFI juga mengumumkan pemenang ‘terbaik’ diantara kedelapan startups itu. Situs perdagangan IndoTrading.com diumumkan sebagai pemenang pertama. Menanggapai kemenangannya sebagai yang terbaik dari delapan lulusan tersebut, Founder IndoTrading.com, Handy Chang mengatakan, kemenangan ini adalah upaya maksimal yang selama ini telah dia lakukan. “Kerja keras, dan yang utama dan mutlak menjadi nomor satu dan sukses adalah keep the mindset positive,” katanya. Namun demikian, Handy tak berpuas diri dengan kemenangannya itu. Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanannya melalui produk websitenya kepada para pelaku usaha, terutama Usaha Kecil Menengah (UKM). Handy Chang mendirikan situs perdagangan IndoTrading.com (www.indotrading.com), sejak pertengahan tahun 2012 lalu. Startups baru JFI ini menghadirkan produk bisnis online dengan konsep business to business (B2B) yang menyasar Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sebagai sektor utamanya. Menurut Handy, banyak perusahaan, terutama UKM yang belum memaksimalkan media online sebagai media promosi dan pemasaran yang sangat tepat dan efisien untuk berbagai produknya. “Ada sekitar 70 persen perusahaan di Indonesia yang tidak mempunyai eksistensi di dunia online ataupun memasarkan produknya secara online,” terang dia. Oleh karena mengusung konsep B2B, maka hanya perusahaan saja yang diizinkan beriklan di situs ini. Hal ini, menurut Handy, akan pula mengurangi penipuan yang kerap terjadi melalui media online atau situs jual beli. Situs IndoTrading.com tersedia dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dengan ini, para pengunjung terutama dari luar negeri akan sangat mudah untuk mencari dan menemukan produk-produk dari perusahaan Indonesia. “Jadi sangat membantu mereka untuk memasarkan produk mereka, tidak hanya di pasar domestik saja melainkan juga pasar internasional,” tuturnya. “Kami juga menyediakan fasilias gratis bagi pengusaha UKM untuk dapat memiliki website sendiri,” sambung Handy. Dengan ini, Handy optimis, omzet penjualan perusahaan yang telah bergabung menjadi member di situs IndoTrading.com bakal meningkat drastis. Apalagi produk-produk Indonesia memiliki kualitas dan keunikan tersendiri yang tak dimiliki negara lainnya. “Negara kita masih kalah dengan negara lain. Ekspor produk kita tak sebanding dengan masuknya produk luar ke negara kita. Padahal, kualitas produk kita tak kalah dengan produk negara lain,” jelasnya. Hal ini manurut Handy, dikarenakan para pengusaha Indonesia kurang memanfaatkan secara maksimal media internet untuk memasarkan produk mereka. “Jadi IndoTrading.com adalah solusi untuk bisa menggenjot pasar ekspor, karena dapat meningkatkan penjualan produk sebuah perusahaan,” tuturnya. Sejak didirikan setahun lalu, IndoTrading.com telah memiliki sekitar 3000 perusahaan dengan lebih dari 32.000 produk. Antusias perusahaan yang mau bergabung pun kian bertambah seiring inovasi dan peningkatan pelayanan pada website tersebut. Ini menjadi salah satu faktor kemajuan cukup pesat pada situs perdagangan ini. Handy berharap, para pelaku UKM lainnya pun dapat memanfaatkan dan memaksimalkan layanan website yang telah ada untuk dapat meningkatkan penjualan produknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline