Lihat ke Halaman Asli

Novanto Dituntut untuk Fokus Konsolidasi Internal

Diperbarui: 27 Mei 2016   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasca Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) DPP Partai Golkar di Nusa Dua Bali 17 Mei, yang akhirnya memenangkan Setya Novanto, setelah Ade Komaruddin menyatakan mundur dari pencalonan setelah putaran kedua proses musyawarah itu dilakukan.

Walaupun kemenangan Novanto penuh dengan isarat-isarat “negatif” karena kuatnya indikasi-indikasi transaksional dan kongkalikong selama jalannya proses Munaslub hingga pada jalannya muasyawarah di arena forum Munaslub. Namun keputusan forum Munaslub adalah merupakan keputusaan tertinggi yang harus sama-sama dihormati dan di hargai. Selain itu, tentu sebagai upaya rekonsiliasi partai atas segala persoalan dan perpecahan, kadeer-kader Golkar harus legowo dan mendukung langkah ketua umum yang baru.

Dengan demikian, sebagai ketua umum hasil Munaslub yang merupakan langkah rekonsiliasi dan konsolidasi partai, Novanto harus tetap fokus bagaimana merevitalisasi partai Golkar. Menyelesaikan segala persoalan-persoalan yang selama ini dihadapi oleh partai Golkar. Karena itulah yang menjadi amanah Munaslub: yaitu mengahiri konflik internal dan perpecahan yang terjadi di tubuh partai, selain itu mengembalikan kejayaan partai, mengembalikan kewibawaan dan citra positif partai, merancang strategi sehingga Golkar dapat meraih kemenangan dalam perhelatan politik kedepan.

Hal inilah yang oleh Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam keterangannya sebagai “konsolidasi ke dalam”, yaitu membangun kebersamaan politik, persaudaraan ideologis dan semangat perjuangan kader dengan cara merangkul semua potensi dan semua faksi yang ada dalam tubuh Golkar. Orang-orang yang menjadi pesaing dalam Munaslub kemarin pada hakikatnya bukanlah lawan atau rival politik, tetapi merupakan saudara yang mencoba berusaha memberikan sumbangsi gagasan dan strategi untuk sama-sama merajut hari esok yang lebih indah.

Maka dengan itu, mereka-mereka harus di rangkul, harus diajak untuk bekerjasama, harus diberikan tanggungjawab agar ptensi yang dimiliki oleh kader-kader terbaik tersbeut tidak berlalu dan mengendap, apa lagi jika potensi mereka dipergunakan atau dimanfaatkan oleh partai-partai lain yang memiliki kejelian pengamatan dalam memanfaatkan kemampuan kader-kader partai Golkar untuk keperluan partai mereka. Hal ini sungguh tidaklah kita inginkan.

Konsolidasi internal merupakan hal utama dan pertama yang harus di fokuskan untuk dikerjakan oleh ketua umum yang baru. Sebaliknya, urusan dukung-mendukung pemerintah, merupakan hal yang sangat tidak substansial dalam urusan persoalan yang tengah di hadapi oleh Partai Golkar. Sebab persoalan seperti itu merupakan urusan eksternal. Jika urusan internal belum selesai, internal masih rapuh dan bahkan mengalami sentiment yang kelak memicu perpecahan, maka mustahil gerakan eksternal dapat disistematiskan dengan baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline