Lihat ke Halaman Asli

Ade Komaruddin Sibuk Membangun Gagasan Untuk Golkar Lebih Baik

Diperbarui: 29 April 2016   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jelasnya pelaksanaan Munaslub DPP Partai Golkar, sesuai dengan ketetapan Pleno DPP Partai Golkar Rekonsiliasi bahwa Munaslub akan diselenggarakan pada tanggal 23 – 26 Mei 2016 mendatang di Bali. Hal ini semakin meningkatkan suhu politik dalam tubuh partai. Sebagian besar para bakal calon ketua umum yang sudah menyadatakan diri maju sebagai calon ketua umum sibuk melakukkan penggalangan dukungan dan suara di berbagai daerah, diantaranya adalah Airlangga Hartarto, Aziz SYamsuddin, Prio Budi Santoso, Setya Novanto, Idrus Marham dan Ade Komaruddin.

Berbeda dengan para calon lain, yang saat ini sibuk turun ke berbagai daerah untuk melakukan pertemuan dengan DPD I dan II Partai Golkar guna mencari dukungan agar dapat menjadi ketua umum Partai Golkar, maka berbeda dengan Ade Komaruddin, pria yang akrab dipanggil dipanggil Akom itu justeru melakukan hal lain yang jauh dari mengenai ketua umum.

Ditengah dinamika politik yang begitu kuat, saling sikat dan menyikut antar sesame, malah Ade Komaruddin yang saat ini menjadi Ketua DPR RI malah mencari dan mengumpulkan gagasan-gagasan untuk bagaimana membangun Golkar, mengembalikan kejayaan Golkar, membuat Golkar menjadi partai yang kuat, solid dan revolusioner.

Gagasan-gagasan untuk memperbaiki Partai Golkar inilah yang dibangun oleh Ade Komaruddin sejak awal, sejak sebelum menyatakan diri untuk maju sebagai ketua umum Partai Beringin itu. Rumusan gagasan hebat dan besar itulah yang dirumuskan menjadi lima poin manifesto politik yang dia bacakan dalam Ikrar Politiknya pada 13 Mei 2016 lalu di Yogyakarta.

Ade Komaruddin ingin menjadikan Partai Golkar sebagai partai yang menjadi jalan perjuangan untuk melakukan banyak perubahan, menjadi jalan perbaikan nasib rakyat Indonesia, menjadi jalan untuk berkarya nyata dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Dengan itu, dibutuhkan solidaritas dan persatuan, dan hal ini pulalah yang sedang di galangkan oleh Ade Komaruddin terhadap semua kader. Akom sangat-sangat menyadari betapa pentingnya kedua hal itu dalam proses kepartaian.

Kesadaran ini lahir dari keadaan Partai Golkar yang terkoyak akibat perpecahan dan konflik internal yang membuat partai berjalan terseok-seok, banyal hal yang terabaikan dan tertinggal, partai kehilangan banyak kesempatan dan daya tariknya. Dengan itulah, membuat Akom mewanti-wanti bahwa persatuan dan solidaritas, harmonisasi dan kekeluargaan, keutuhan dan persaudaraan, adalah kunci harus dibina dan bangun di dalam partai Golkar.

Sebagai pelengkap untuk keutuhan bangunan gagasan tersebut, Akom datang belajar pada mantan Presiden RI ke 2 BJ. Habibie, mendengarkan bagaimana cendekiawan muslim berpengaruh dunia tersebut menceritakan secara langsung bagaimana pengalamannya dalam mengelola bangsa dalam keadaan kacau, mengelola bangsa dalam keadaan krisis, bagaimana menjadi pemimpi dalam keadaan masa transisi antara otoritarianisme ke demokratisasi.

Begitu juga ketika Akom kepada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), yang juga merupakan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pada JK, Akom meminta solusi untuk melakukan perbaikan dan perubahan di dalam partai Golkar. Ide-ide solutif revolusionel terhadap segala persoalan untuk Golkar yang lebih baik tersut dikonstruk oleh Akom pada tokoh perdamaian itu, yang juga seniornya di KAHMI.

Yang terakhir Akom menggalakkan konsepsi pada putera mantan Presiden ke 2 RI yaitu Tommy Soeharto. Pada Tommy, Akom memiliki kesamaan gagasan salah satu yang dibahas adalah mengembalikan Golkar sesuai roh dan jati diri sebagai partai dengan ideologi kekaryaan yang kuat. Tommy Soeharto berharap bahwa Munaslub nanti menjadi ajang regenerasi dan pembaharuan untuk membangkitkan ideologi kekaryaan seluruh kadernya. Keduanya sepakat akan bersama menyelamatkan Golkar dari tangan kotor yang menjerumuskan partai dalam perpecahan dan keterpurukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline