Lihat ke Halaman Asli

Mampir Mengobati Tengkuk yang Sakit di Bukit Kili

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13892717921275085424

[caption id="attachment_289256" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandian Bukik Kili dengan air hangatnya. Disarankan mandi dengan cara berendam. (Foto: Rico Adi Utama)"][/caption] Alhamdulillah, sore tadi, saat akan melakukan perjalanan dari Kota Sawahlunto menuju Kota Padang, tengkuk/ kuduk ini merasa nyeri ditambah kepala yang juga lumayan sakit dan sekarang ba'da magrib sudah kembali pulih. Kepulihan ini, ternyata imbas dari kebiasaan mandi dan mampir di Bukik Kili, Cupak, Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Di Bukik Kili, telah terhidang air yang lumayan hangat dengan kolam pemandian yang selalu ramai oleh para pengunjung setiap harinya. Air itu berasal dari mata air Gunung Talang, Solok. Kehangatannya menjejalar bukan hanya sebatas kulit, tetapi membuat darah ini mengalir deras dan bulu roma yang tegak berdiri. [caption id="attachment_289257" align="aligncenter" width="300" caption="Yang Mandi disini bukan hanya masyarakat sekitar, tetapi yang sedang melakukan perjalanan rute Padang - Solok - Sawahlunto hingga Dharmasraya, sering mampir kesana. Malah, juga ada yang sengaja datang dari daerah yang cukup jahu hanya untuk sekedar menikmati mandi dengan air panas. (Foto: Rico Adi Utama)"]

1389271876925689214

[/caption] Awalnya kehangatan tersebut, membuat kulit bisa terkejut olehnya, tetapi hanya butuh beberapa menit saja yang diawali dengan merendam kaki hingga lutut, kemudian badan bisa menyelam seluruhnya. Luar biasa, hangatnya seakan diurut oleh ahli urut profesional, kepala yang awalnya sakit menjadi lapang dan mata menjadi terang kembali. Tengkukpun berangsur pulih pula, seakan terjadi pijat refleksi alami. Alhamdulillah, peristiwa pemandian itu terjadi kurang lebih 1 jam setengah, kemudian adzan mengumandang lantang, sebab disamping kolam pemandian terdapat sebuah mesjid Indah yang bernama Al-Ikhwan. Para penjejal dan penjual makanan ringan, seperti kacang, gorengan dan penganan lainnya, juga sudah berderet disekitar lokasi, habis shalat Magrib, juga bisa melahap makanan pilihan termasuk karbohidrat pokok seperti nasi. Pengalaman dan pengobatan yang indah lagi nikmat. Satu kata untuk bukit Kili, "....Hangat...". (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline