[caption caption="Presiden Joko Widodo saat meninjau kebakaran hutan dan lahan di Ogan IlIr, Sumatera Selatan, beberapa waktu yang lalu (Dok:Kompas.com)"][/caption]
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia makin meluas, ratusan ribu hektar hutan dan lahan sudah habis terbakar, ratusan ribu orang terkena dampak dari kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan tersebut, sebelas orang sudah meninggal akibat terpapar kabut asap. Baik yang terdampak langsung maupun yang tidak terdampak langsung. Yang terdampak langsung yaitu terpanggang saat melakukan pemadam api dilahan yang terbakar, sedangkan yang tidak berdampak langsung meninggal akibat penyakit yang ditimbulkan dari kabut asap yang hampir mengepung seluruh wilayah Indonesia.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia sudah terjadi sejak 18 tahun silam, namun kebakaran hutan dan lahan yang terjadi kali ini sungguhlah luar biasa. Berbagai upaya konkrit sudah dilakukan oleh pemerintah untuk memadamkan api yang terus membara di Sumatera dan Kalimantan. Bahkan pemerintah pun sudah meminta bantuan dari pesawat water booming untuk memadamkan api, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil sedikit pun.
Yang ada justru kebakaran hutan dan lahan di Indonesia kian meluas, setelah sebelumnya asap mengepung Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah. Kini kebakaran hutan makin masif. Kebakaran hutan dan lahan juga sudah meluas hingga Papua, Sulawesi bahkan Maluku. Hampir bisa dipastikan 70% wilayah Indonesia saat ini sudah terkepung oleh kabut asap sisa-sisa hasil kebakaran hutan dan lahan. Tak bisa ditampik bahwa kebakaran hutan dan lahan dilakukan secara sengaja untuk membuka lahan agar lebih efisien.
Namun kebakaran hutan dan lahan yang makin meluas, bahkan sebaran kabut asap sudah sampai ke Jakarta dan Jawa Barat perlu dicurigai ada pihak-pihak yang sengaja bermain, yang tak lain tujuannya adalah untuk menjatuhkan pemerintah yang saat ini berkuasa. Alasan ini bukan tanpa sebab, masalahnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia tidak pernah separah seperti yang terjadi saat ini. Api yang membara terus dipadamkan, namun beberapa jam atau bahkan beberapa hari kemudian api kembali membara. Tentunya jika tidak ada pihak yang sengaja dan memiliki kepentingan-kepentingan tertentu, kebakaran hutan dan lahan diyakini tidak sebegitu masifnya seperti saat ini yang sudah sampai d Papua dan Sulawesi.
Kita tidak bisa bayangkan, apa jadinya kalau hutan di Indonesia digunduli habis, dan tentunya ini lagi-lagi akan menimbulkan bencana besar dikemudian hari. Banjir sudah pasti akan mengintai Indonesia, karena sepanjang kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini telah mengakibatkan ratusan ribu hektar hutan habis tak bersisa. Padahal diketahui, hutan adalah sebagai sumber oksigen utama dan dapat menyerap air, maka bisa dipastikan bencana demi bencana akan terus mengintai negeri ini, karena hutannya dibabat habis demi kepentingan-kepentingan tertentu., termasuk kepentingan politik yang ingin menjatuhkan Jokowiakibat tidak mamu mengatasi maslaha kabut asap yang sudah hampir mengepung seluruh wilayah Indonesia.
Masifnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia perlu dicurigai adalah disebabkan oleh motif politik. Kita tahu bahwa, setahun pertama pemerintahan Jokowi-JK, kondisi Indonesia sudah banyak mengalami perubahan dari dari kondisi sebelumnya. Dimana kita ketahui bahwa kebijakan pemerintahan Jokowi sangatlah tegas, mulai soal peneggelaman kapal asing pencuri ikan, pemberantasan mafia di semua sektor, dan tentunya ini sangat menganggu pihak-pihak yang memiliki kepentingan, karena pemerintahan sekarang dianggap telah mengusik mereka yang memiliki kepentingan tersebut.
Alasan lain yang dapat memperkuat bahwa masifnya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia adalah disebabkan oleh lawan politik pemerintahan yang sedang berkuasa sekarang. Ada dugaan bahwa, jika kebakaran hutan dan lahan makin meluas, bahkan jika sampai mengepung Jakarta, maka pemerintahan Jokowi-JK dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah dan malah menambahi masalah, dan disaat itulah upaya penggulingan pemerintahan Jokowi-JK yang selama ini sudah dirancang akhirnya terwujud. Meluasnya kebakaran hutan dan lahan harus dicermati ada pihak-pihak tertentu yang tidak senang dan tidak suka dengan sepak terjang pemerintahan Jokowi-JK, apalagi setahun pertamanya, berbagai prestasi sudah berhasil ditorehkan oleh Jokowi-JK.
Pemerintah perlu cermat dan bijak dalam mengambil sikap soal kebakaran hutan dan lahan ini, alangkah baiknya nama-nama perusahaan pembakar hutan dan lahan diumukan kepada publik luas, agar semua rakyat Indonesia mengetahui perusahaan mana saja yang sebenarnya memang memiliki motif-motif politik tertentu, akibat dari kebijakan tegas pemerintah yang membuat mereka telah terusik, sehingga hutan dan lahan dibakar dengan sengaja dengan tujuan menjatuhkan pemerintahan yang sedang berkuasa sekarang. Presiden Jokowi harus tenang dan tetap bersikap tegas. Karena ini nyata dimata banyak orang adalah upaya untuk menggulingkan Jokowi-JK, karena dianggap tidak mampu mengatasi asap, dan dianggap sudah meracuni hampir seluruh rakyat Indonesia.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah sangat maksimal, mulai dari meminta bantuan asing, namun anehnya, asing yang memikiki pesawat super canggih untuk memadamkan api pun kewalahan dibuatnya. Kebakaran hutan dan lahan bukan malah berhenti, melainkan makin meluas hingga Indonesia bagian Timur. Coba kita pikir dan gunakan logika kita, apakah iya kalau sudah diupayakan semaksimal mungkin, api semakin membara dan tidak mau padam? Faktor politi adalah jawabannya, karena ini menyangkut kepentingan pihak yang sudah terusik dengan berbagai kebijakan Jokowi-JK.
Ketegasan pemerintah untuk serius menangani masalah kabut asap kemabli ditunjukkan oleh Jokowi. Bakan, presiden Jokowi memutuskan membatalkan semua agendanya pada hari ketiga kunjungannya di AS, dan lebih memilih kembali pulang ke tanah air, karena kondisi kabut asp kian mengkhawatirkan, karena hampir seluruh wilayah Indonesia sudah dikepung oleh kabut asap, akibat kebakaran hutan dan lahan yang sarat akan muatan politik terhadap pemerintahan saat ini.