Lihat ke Halaman Asli

Ricky Sepriyadi

blog pribadi

"Bermain" Api dengan APAT bersama Ibu-ibu di Desa Klambu

Diperbarui: 9 Februari 2020   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Undip 2020

Api Kecil Jadi Teman, Api Besar Jadi Lawan

Minggu, 12 Januari 2020, Bersama dengan mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Mahdia Noer Adiba (21), Ibu ibu di Dusun Klambu Pesantren Desa Klambu, berlatih memadamkan api dengan menggunakan APAT (Alat Pemadam Api Tradisional).

Kegiatan pelatihan diawali dengan penjelasan oleh Mahdia, mengenai kebakaran, segitiga api, penyebab kebakaran hingga bagaimana cara menghadapi kebakaran yang terjadi di pemukiman. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 15 orang ibu ibu PKK dari Dusun Pesantren Desa Klambu yang sedang melakukan kegiatan rutin yakni senam pagi.

Mahasiswa KKN Undip 2020

Apa itu APAT?

APAT (Alat Pemadam Api Tradisional) adalah alat untuk memadamkan api dengan menggunakan bahan bahan tradisional seperti Pasir, Karung, atau kain yang mudah menyerap air.

Apasih yang harus dilakukan kalo terjadi kebakaran di pemukiman?

Yang terpenting dan utama jangan panik. Lalu matikan semua aliran listrik. Gunakan masker agar tidak menghirup asap. Kalo apinya tidak terlalu besar bisa dilakukan pemadaman mengguanakan APAT kalau sudah besar segera hubungi petugas.

Bagaimana caranya memadamkan api dengan APAT?

Saat Pelatihan kemarin Mahdia menggunakan handuk basah sebagai APAT. Ada 6 langkah untuk memadamkan api dengan APAT yaitu

  • Ambil handuk dan rendam kedalam air hingga basah merata
  • Pegang handuk menutupi tangan dan berjalanlah menuju sumber api dengan tidak melawan arah angin
  • Dengan posisi kuda kuda tutupi benda yang terbakar dengan karung basah secara perlahan
  • Setelah sumber api tertutup karung lakukan isolasi oksigen dengan menekan karung hingga tidak ada kontak dengan udara
  • Angkat karung perlahan dengan tangan terlundugi
  • Jika api belum padam ulangi kembali prosesnya

Ya kira kira seperti itu cara menghadapi kebakaran yang ada di pemukiman. Kalau bisa hindari aktivitas yang bisa menyebabkan kebakaran kalau kata orang tua lebih baik mencegah daripada mengobati. Stay Safe All!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline