Pondok pesantren Al mursyidul Amin merupakan pondok pesantren tradisional dimana para santri diberi pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam. Pada tahun 1980 sampai 1981 tren ini awalnya hanya sebuah Madrasah Diniyah dengan nama Hidayatullah Jama'ah. Berdirinya pesantren ini berawal dari pemikiran KH. Thajtawi Jauhar dan KH. Ahmad Bakri yang menjadi pimpinan pondok pesantren. Pada 14 Agustus 1988 merupakan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Tsanawiyah dan Tajhiziyyah dan kemudian dilanjutkan dengan pembangunan Madrasah Aliyah.
Kerja keras dari pendiri tersebut kini sudah membuahkan hasil yakni Pesantren telah memiliki sejumlah pendidikan dari jenjang TK sampai tingkat Aliyah. Selain itu Pesantren juga memiliki pendidikan masyarakat yaitu majelis taklim dan koperasi. Dengan demikian Pesantren mursyidul Amin tidak hanya memberikan pendidikan terbatas kepada santriwan dan santriwati tapi masyarakat sekitar yang ingin mengikuti pengajian pengajian di pesantren tersebut juga dihadiri jamaah dari berbagai kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan.
2. Pesantren ini memiliki basis yang kuat di masyarakat sekitar sehingga Pesantren kerap kali menjadi tempat berbagai acara keagamaan seperti peringatan hari besar Islam, perayaan kurban dan kegiatan lainnya yang diselenggarakan antara santri dengan masyarakat.
3. Masyarakat sekitar Pesantren memberikan dukungan penuh dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap semua kegiatan pesantren.
Pesantren ini menyelenggarakan pendidikan formal secara beragam dengan berbagai tingkatan. Kala itu untuk jenjang TK alquran jumlah siswa sebanyak 75 orang dengan guru 2 orang. Tajhiziyah sebanyak 500 siswa dengan 9 guru. Madrasah Tsanawiyah berjumlah 400 siswa dan 15 guru. Madrasah Aliyah 220 siswa dan 6 guru, majelis Taklim peserta 1500 orang dengan seorang Kyai.
Sebagaimana pesantren yang lain Pesantren Al-Mursyidul Amin juga menyelenggarakan kegiatan ekonomi untuk menunjang kegiatan operasional lembaga pendidikan tradisional ini seperti contoh membuka warung telekomunikasi untuk memberikan pelayanan kepada para santri atau masyarakat sekitar, selain itu Pesantren Al-Mursyidul Amin juga mengusahakan lahan pertanian dengan berbagai jenis tanaman produktif lainnya.
Pesantren mempekerjakan masyarakat sekitar sehingga dengan cara demikian pesantren ikut memberdayakan potensi yang ada sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani. Ada beberapa kiat untuk memajukan pondok pesantren namun masing-masing Pesantren tentu memiliki sendiri yang berbeda dengan pesantren lainnya untuk memajukan pondok pesantrennya. Adapun kiat Pesantren Al mursyidul Amin dalam mengembangkan pesantrennya antara lain :
1. Dalam bidang fisik Pesantren memiliki komitmen untuk terus membangun pondok pesantren secara optimal. Pembangunan pondok pesantren Al mursyidul Amin hampir seluruhnya terbuat dari kayu ulin sehingga kualitasnya sangat bagus, ada beberapa juga bangunan yang terbuat dari kayu biasa yani untuk asrama sedangkan selebihnya terbuat dari beton seperti mushola.
2. Bidang non fisik sebagaimana tujuan awalnya pondok pesantren Al mursyidul Amin memberikan penekanan pada pendidikan agama tanpa adanya pengetahuan umum. Dengan demikian berlangsung atau tidak Pesantren berusaha mencetak para ulama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H