Lihat ke Halaman Asli

KH Saelan Sosok Aktivis NU dan Pendiri Pondok Pesantren Ribatul Muta'allimin

Diperbarui: 18 Juni 2022   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. ribatulmutaallimin-poster

KH. Saelan, Aktivis NU dan Pendiri PP Ribatul Muta'allimin

Pondok Pesantren Ribatul Muta'allimin merupakan suatu lembaga pendidikan yang didirikan sejak tahun 1329 H atau 1911 M oleh KH. Saelan. Beliau merupakan putra dari Kiyai Muchsin bin Kiyai Abdullah bin Kiyai Chasan. Chasan merupakan kiyai pada Kerajaan Mataram. Beliau semenjak muda menuntul ilmu agama bersama Kiyai Maliki, Habib Hasyim (Pekalongan), KH. Dimyati (Pacitan), Syaikhona Cholil Bangkalan (Madura) dan para kiyai ulama lainnya.


Pada proses awal perintisan pesantren, beliau memiliki sebuah langgar atau mushola yang digunakan dalam menuntut ilmu agama oleh para santri, dan hal tersebut mendapat dukungan oleh H. Abdussalam (Grogolan) yang membantu dalam pembangunan pesantren. KH. Saelan memiliki istri bernama Nyai Hj. Khaulia binti Kiyai Abdul Mukti dan beliau dikarunai 4 orang putera dan puteri bernama Hj. Khadiroh, KH. Hamid Yasin, Hj. Bariroh dan Hj. Jauharoh. Selang beberapa waktu istri beliau bernama Nyai Hj. Khaulia wafat lalu beliau menikah kembali dengan Nyai Masrurotun dan dikaruniai seorang putera bernama KH. Hasan Rumuzi Yasin.

Dengan perkembangan pesantren dan waktu serta bertambahnya usia KH. Saelan wafat tepatnya pada tahun 1938 M lalu kepemimpinan pesantren digantikan oleh KH. Nachrawi bin Chasan (menantu KH. Saelan) dan KH. Hamid Yasin (putera KH. Saelan). Beliau bersama dengan Habib Muhammad saling bersinergi dalam pengembangan dan pembangunan pesantren. Nama pondok pesantren di beri nama yang diusulkan dari Habib Muhammad bernama Pondok Pesantren Ribatul Muta'allimin.


Pada tahun 1981 KH. Hamid Yasin wafat lalu kepemimpinan digantikan oleh KH. Hasan Rumuzi (putera KH. Saelan), KH. Djafar Nachrowi (Putera KH. Nachrowi Chasan), dan KH. Abu Khalid (menantu KH. Saelan). Pada masa kepemimpinan beliau pondok pesantren semakin maju dengan jumlah santri yang banyak lalu mendirikan sebuah lembaga pendidikan dengan jenjang Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Pada tanggal 12 Juni 1996 M KH. Nachrowi Chasan wafat dan kepemimpinan pesantren diamanahkan kepada KH. Hasan Rumuzi, KH. Sa'dullah Nachrowi dan KH. Najib Nachrowi.

kegiatan santri-dok. ribatulmutaallimin

Pondok Pesantren Ribatul Muta'allimin memiliki tujuan yaitu dapat memberikan pendidikan dan pengetahuan keagamaan yang dapat meningkatkan kualitas SDM yaitu insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, disiplin, cerdas, terampil, bekerja keras, tanggungjawab, mandiri, sehat jasmani dan rohani, melestarikan kajian kitab kuning sebagai ciri khas pesantren, dan berperan aktif kepada program pemerintah dalam pembangunan, materi maupun spiritual.


Jenjang Pendidikan yang dimiliki Pondok Pesantren Ribatul Muta'allimin meliputi Madrasah Diniyah Ibtidaiyah, Madrasah Diniyah Tsanawiyah, Madrasah Diniyah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ribatul Muta'allimin, dan Madrasah Aliyah (MA) Ribatul Muta'allimin. Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di pesantren antara lain yaitu : Kajian kitab kuning, hadroh, pramuka, PMR, simtut duror, pencak silat dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Pondok Pesantren Ribatul Muta'allimin memiliki fasilitas yang dimiliki meliputi gedung pesantren, gedung madrasah, laboratorium (IPA dan komputer), kantin, perpustakaan, koperasi, mck/wc dan fasilitas tersedia lainnya. Pondok Pesantren Ribatul Muta'allimin beralamat di Jalan Hos Cokroaminoto No. 57, Landungsari, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline