4 Destinasi Wisata Edukasi di Kediri, Jawa Timur
Kediri merupakan salah satu kota yang berada pada wilayah provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 3 kecamatan dan 46 kelurahan serta memiliki jumlah penduduk sekitar 287.962 jiwa pada tahun 2021. Kediri adalah salah satu kota yang memiliki perkembangan kota signifikan, terutama dari sektor pendidikan, pariwisata, perdagangan, olahraga dan sebagainya.
Kediri memiliki julukan sebagai kota tahu karena menjadi ciri khas seperti tahu kuning yang banyak diminati oleh masyarakat, dalam bidang industri terdapat rokok gudang garam yang menjadi penopang perekonomian masyarakat kediri. Selain itu dalam sektor destinasi wisata juga memiliki wisata yang indah dan bagus terutama wisata edukasi yang dimiliki oleh Kediri.
Berikut kami rangkum 4 destinasi wisata edukasi Kediri, Jawa Timur sebagai berikut :
1. Wisata Edukasi Kebun Bunga Matahari
Wisata Edukasi Kebun Bunga Matahari beralamat di Jalan Selomangleng No.143, Desa Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Kebun Bunga Matahari merupakan salah satu destinasi wisata edukasi yang sangat eksotis cocok sekali dikunjungi oleh para wisatawan yang doyan berfoto atau mengambil gambar sambil menikmati pemandangan bunga matahari yang indah tersebut.
Wisata kebun bunga matahari terdapat berbagai fasilitas antara lain yaitu area parkir, pusat informasi, area bermain outbond, mushola, warung, spot berfoto, toilet dan fasilitas lainnya.
Jika anda ingin berkunjung ke kebun bunga matahari anda akan dikenakan biaya parkir sebesar 2.000 untuk kendaraan roda dua dan 5.000 untuk kendaraan roda empat. Harga biaya masuk sebesar 3.000/orang dan operasional buka pada setiap hari pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.
2. Wisata Edukasi Kampung Pare
Wisata Edukasi Kampung Pare berlokasi di Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya dan Jalan Kemuning Desa Tulungrejo dan Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Pada awalnya Desa Tulungrejo terdapat satu lembaga pendidikan bahasa Inggris bernama Basic English Course (BEC) pada tahun 15 Juni 1977 oleh Kalend Osein.
Beliau merupakan santri berasal dari Kutai, Kalimantan Timur yang menuntut ilmu di pesantren Gontor pusat Ponorogo, Jawa Timur. Pada saat kelas lima beliau tidak mampu melanjutkan pendidikan di Gontor karena terkendala biaya, lalu beliau diarahkan oleh temannya untuk menuntut ilmu kepada KH. Ahmad Yazid yang memiliki keilmuan dalam penguasaan delapan bahasa asing.