Lihat ke Halaman Asli

Manusia dan kepribadian

Diperbarui: 14 Juni 2016   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap manusia memilik pola tingkah laku yang berbeda-beda walaupun berasal dari ras yang sama, bahkan manusia yang memiliki ikatan genetik seperti saudarapun memiliki pola tingkah laku yang berbeda. Pola tingkah laku manusia tidak hanya di pengaruhi oleh faktor genetika, tetapi juga dipengaruhi oleh akal dan jiwanya, inilah yang menyebabkan pola tingkah laku manusia sangatlah berbeda dengan manusia lainya.

Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu disebut "Kepribadian". Kepribadian mencari ciri khas pola tingkah laku manusia dan biasanya bersifat konsisten walaupun dapat berubah sesuai dengan perkembangan akal dan jiwa manusia tersebut.

Unsur-unsur kepribadian

Pengetahuan

Adalah informasi yang kita dapat dari lingkungan sekitar dan diterima melalui beberapa panca indra. Dengan adanya pengetahuan maka manusia dapat mengembangkan konsep untuk mencapai cita-cita, gagasan dan kepribadian yang ideal.

Perasaan

Adalah suatu keadaan dimana manusia membentuk persepsi dari suatu hal berdasarkan pengalaman atau pengetahuannya akan hal tersebut sehingga muncul sebuah penilaian positif atau negatif yang bersifat subyektif. Perasaan juga dapat di sebut emosi. agar dapat membentuk kepribadian yang ideal maka manusia haruslah dapat menanggapi perasaan yang muncul dengan bijaksana sehingga akan menimbulkan penilaian yang bijaksana pula.

Dorongan Naluri

perasaan yang memang sudah terkandung dari awal di dalam gen manusia disebut naluri, dan kemauan untuk memnuhi naluri disebut dorongan. Ada 7 macam dorongan naluri (W. Mac Dougall, Introduction To Social Psychology (Bosto: Luce, 1908)) :

  • Dorongan untuk memperthankan hidup
  • Dorongan seks
  • Dorongan untuk berupaya mencari makan
  • Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia
  • Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
  • Dorongan untuk berbakti
  • Dorongan untuk keindahan

Dengan mengontrol dorongan-dorongan naluri diatas dengan bijaksana maka manusia dapat membentuk kepribadian yang ideal.

Koentjaraningrat (2011) "pengantar antropologi 1", cet. 4., Jakarta : Rineka Cipta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline