Ketika lembaga agama sudah ditunggangi elit politik
Di Indonesia
Bunga-bunga Lembagama
Terus bermekaran
Tumbuh subur di halaman
Dirawat penghuni
Disirami saban hari
Di Indonesia
Bunga lembagama jadi primadona
Simbol kebenaran,
Lambang keagungan
Di rawat dengan penuh keramat
Bunga lembagama berwarna putih
Berdaun lebar, beranting kekar!
Bunga lembagama jangan dipetik
Sebab durinya beracun sangar!
Tangan-tangan pendosa haram menyentuhnya
Bibir-bibir penista dilarang menciumnya
Oh Bunga Lembagama
.
.
Di negeri timur sedang hancur!
Di negeri timur saling gempur!
Lembagama pernah tumbuh disana
Tapi bunganya lebih berbahaya
Daunnya lebih tandus, kering kecokelatan!
Disana, Bunga Lembagama tidak tumbuh di beranda,
Terselip di ujung senapan
Putik-putiknya dicumbu peluru
Al-Mortir!
Berbau anyir,
Berwarna merah,
Darah!
.
.
.
Tak tahan dengan asap di timur,
Aku muntah!
Aku kembali ke pangkuan ibu pertiwi
Sebab disini, Bunga Lembagama masih indah.
Semoga Tiada Evolusi yang paling evolusi Merubah lembagama tambah berbahaya
Duh Gusti....
Aku resah
Hilang akal , habis pikir