Lihat ke Halaman Asli

Nasib Menyaksikan Event Outdoor Asian Games 2018

Diperbarui: 23 Agustus 2018   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase TribunJakarta.com/Instagram Tiara Prastika/Imam Nahrawi

Sebelum saya berkeluh kesah tentang pengalamanku, saya sampaikan rasa bangga dan selamat atas keberhasilan mba Tiara dan mba Nining. Dan buat Khoiful kenceng banget mas terasa cepetnya dibandingkan atlet lain, sayang masnya yang satu lagi jatuh menjelang akhir.

Oke kita mulai cerita ini dengan saya menanamkan ekspektasi yang tinggi ketika ingin menyaksikan perlombaan Asian Games Cycling kategori Downhill, di trek Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat.

Berangkat dengan perasaan cemas karena takut telat akibat terkecoh oleh jadwal, tapi syukurlah, saya dan teman tiba di venue kondisi para atlet masih sedang pemanasan (belum dimulai).

Waktu berangkat berasa kurang ramai karena ternyata masuk melalui jalur alternatif. Ketika pulang kami mencoba jalur yang seharusnya, lumayanlah ada umbul-umbul dan jalanan baru diaspal.

Sesampainya di depan gerbang masuk area perlombaan, terpaksa kami harus memarkir alat transportasi lalu mendaftarkan diri. Lokasi ini memang sengaja dipersiapkan untuk Balap Sepeda Gunung.

Mungkin sekitar 2-3 kiloan jarak yang harus kami tempuh dari pintu gerbang untuk sampai di Downhill Finish Line dengan kondisi jalan setengah perjalanan lebih turunan alias kalau pulang berubah menjadi tanjakan.

Untunglah dengan belas kasih dari panitia kita turun maupun naik kami dikasih peran sebagai nebengers.

Tidak banyak penonton yang hadir menyaksikan final kategori downhill ini, meski ketika datang ada beberapa kumpulan anak sekolah yang sedang merasakan tanjakan-tanjakan yang ada dengan antusias, kasihan sekali. Mungkin kalau kami tidak mencari tumpangan atau dikasih tumpangan, nasib kami akan sama dengan anak-anak itu.

Final dilakukan pukul satu siang, lebihan sedikit. Di area Finish line yang jauh dari mana-mana itu, terdapat Toilet dan Musholla. Tapi kami hanya berkesempatan menggunakan toilet saja yang sepertinya juga tidak diperuntukkan untuk umum. Sayang sekali, kami menambah dosa saja hanya karena takut ketinggalan menyaksikan final.

Beberapa kali saya diperingatkan untuk tidak mendekat atau memasuki area tertentu dengan alasan harus steril. Tapi pak-bu, kasihlah kami spot yang banyak dan nyaman untuk menonton, kasihan kami yang datang dari tempat yang jauh untuk sampai ke lokasi.

Hanya ada dua spot tersedia yang enak untuk mata (menonton). Finish line dan lima ratus meter sebelum Finish line.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline