Lihat ke Halaman Asli

Langkah yang Memilihmu

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berjalanlah di atas kerikil ini sayang ketahuilah aku sudah memilihnya dan itu cukup nyaman buat kaki mu menapaki.. dudukilah persinggahan itu sayang, jika kau merasa lelah disitu sudah ku suguhkan secawan air segar untuk membasahi lelahmu.. rebahkanlah jasadmu di antara bunga yang mewangi itu sayang jangan takut, bunga itu sudah ku petik dan tangkainya yang berduri telah ku buang jauh.. Hujan sore ini begitu indah ketika ku berdiri dari balik bilik ku mereka seakan tak peduli pada bumi yang terus melubangi burung pun bermain kicau seolah berpacu menjadi kesatu pada perteduhan... Ah, kurasa ku keliru menilai gemuruh petir dan awan yang gelap itu.. Sayangku... ketahuilah saat kau berjalan di atas kerikil itu aku selalu gelisah karna ku ragu masih ada batu-batu tajam yang bisa saja mengoyak berdarah kaki mulus mu.. saat kau duduk di persinggahan itu ku takut kau memilih cawan yang salah, dan kau meminum air yang salah juga.. ketika kau merebahkan badan mu di antara bunga-bunga yang mewangi itu ku takut ada kumbang-kumbang yang masih menghisap madu si bunga, bisa saja kau kena racunnya.. Sayangku.. sungguh hasrat ini ingin menuntun mu melewati semua itu menjagamu di setiap mimpi buruk mu tapi ku hanya menciumi mu dari jauh sudah tak mungkin kau berada di samping ku ya, karna kita sudah tak bersama.. Semoga kau mengerti arti hujan sore ini agar aku tak mengetuk pintu rumah mu yang kedua kali.. Ku katakan.. semoga kerikil, secawan air, & bunga memberi arti ku pada setiap langkah yang memilih mu.. Salam ''smliyh''




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline