Lihat ke Halaman Asli

Ricky Ferdi

Pengamat Junio

Seruan Nasdem untuk Kalangan Milenial Menangkan Jokowi

Diperbarui: 6 April 2019   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.liputan6.com 

Tak terasa kurang dari dua pekan lagi, rakyat Indonesia akan menjadi penentu nasib bangsa lima tahun kedepan. Pada 17 April 2019, untuk pertama kalinya, Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum serentak. Seluruh lapisan masyarakat akan menentukan siapa pemimpin yang akan dipilihnya.

Utamanya adalah menentukan siapa yang akan menjadi presiden dan wakil presiden  periode 2019-2024 mendatang. Ada dua pasangan calon  yang bertarung memperebutkan kursi tertinggi di Indonesia ini.

Keduanya adalah pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin sebagai petahana dan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Banyak pertimbangan yang dimiliki para pemilih sebelum menjatuhkan pilihan kepada kedua pasangan ini. Mulai dari kinerja, arah kebijakan yang akan dilaksanakan melalui beberapa kali debat, serta sosialisasi atau yang dilakukan.

Misalnya, para pemilih melihat bagaimana hasil kinerja Jokowi pada periode pertamanya. Kemudian, masyarakat melihat gagasan yang dimiliki Prabowo ketika memimpin.

Kedua point itu menjadi perbincangan masyarakat awam. Mulai dari generasi muda atau milenial sebagai pemilih pemula, maupun generasi tua. Obrolan ini terus terdengar di berbagai tempat mulai dari warung kopi, hingga restoran terkemuka.

Kebanyakan dari masyarakat berharap ada kesempatan kedua bagi Jokowi untuk memimpin Indonesia. Harapan itu bukan tak beralasan. Seluruh rakyat Indonesia tau dan merasakan apa yang telah dikerjakan Jokowi.

Mulai pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hingga kebijakan yang menguntungkan masyarakat.     

Akan tetapi, perbincangan mengenai siapa yang layak menjadi pemimpin bangsa ini tak akan berarti bila masyarakat memilih untuk berdiam diri atau golput. Satu suara pemilih saja dapat berpengaruh pada arah perjalanan bangsa Indonesia selama lima tahun.

Berdasarkan rapat pleno KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), peserta pemilu dan lembaga pemantau pemilu diputuskan jumlah DPT Pemilu serentak 2019 sebanyak 192.828.520 orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline