Lihat ke Halaman Asli

Dapurfit

Home of #SmartDieter

Ternyata Nasi Putih Dapat Membantu Diet!

Diperbarui: 24 Januari 2021   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membedah mitos nasi merah dan ansi putih (sumber: Dapurfit)

Banyak orang yang menghindari konsumsi nasi putih ketika diet karena percaya kalau konsumsi nasi putih dapat membuat gemuk, sehingga dilarang untuk dimakan saat diet. Namun kenyataannya, hal ini hanya berupa mitos yang salah besar! Sebuah studi oleh Walter Kempner menunjukkan white rice diet dengan 90-95% makanan berupa nasi putih dan buah, dapat menurunkan berat badan 106 subjek penelitannya dengan rata-ata 64 kg dalam 1 tahun. Tidak hanya mengalami penurunan berat badan, subjek penelitian ini juga mengalami perbaikan gula darah, tekanan darah, trigliserida (TG), kolesterol, dan asam urat pada obesitas dan diabetes. Kalau memang nasi putih berbahaya untuk diet, tidak mungkin kan orang-orang ini mendapatkan hasil sebaik itu?

Hasil studi Walter Kempner et al. (sumber Walter Kempner et al. Arch Intern Med. 1975.)

Bukti lain bahwa nasi putih tidak berbahaya bagi tubuh adalah populasi Blue Zone. Ap aitu Populasi Blue Zone? Populasi Blue Zone adalah populasi paling sehat dan panjang umur di dunia. Selain itu, populasi ini juga memiliki angka resiko penyakit kronis dan degeneratif yang sangat rendah. Populasi yang termasuk dalam Blue Zone adalah Ikaria, Okinawa, Ogliastra Region, Loma Linda, dan Nicoya Peninsula. Studi menunjukkan 2 dari 5 masyarakat populasi Blue Zone, yaitu Okinawa dan Nicoya, secara rutin mengkonsumsi nasi putih. Dari sini, dapat dilihat kan kalau nasi putih tidak “jahat” ke tubuh? Buktinya, populasi paling sehat di dunia saja rutin makan nasi putih.

Orang Okinawa makan nasi putih (sumber: BlueZones.com )

Dapurfit sendiri, kami menyajikan nasi putih sebagai salah satu variasi karbohidrat menu kami. Dan dari pengalaman kami, FIT fams (langganan) Dapurfit selalu mendapatkan hasil yang memuaskan, yaitu adanya penurunan berat badan hingga puluhan kg dan peningkatan kesehatan maupun perbaikan kondisi medis. “Kok, bisa?” mungkin kalian bertanya. Jawabannya sederhana: karena nasi putih bukan nasi yang “jahat”, apa lagi bikin “gemuk”. Pernyataan itu hanya mitos.

Hasil FIT fams Dapurfit (sumber: Dapurfit)

Bicara mitos nasi putih, ada pula mitos yang mengatakan nasi putih “lebih jelek” dibandingkan dengan nasi merah. Hal ini dikatakan karena adanya perbedaan kandungan nutrisi dari nasi putih dan nasi merah. Namun kenyataannya, seberapa besar perbedaan itu? Mari bongkar kandungan nutrisi kedua nasi bersama kami!

Dari sisi kalori, nasi merah memang lebih kecil dibandingkan dengan nasi putih. Namun perbedaan ini sangat kecil, yaitu hanya 20-30 kalori per 100 g nasi menurut Kemenkes RI dan USDA. Sama halnya dengan perbedaan sera tantara kedua nasi. Nasi merah dikatakan memiliki serat yang lebih tinggi dibandingkan nasi putih, sehingga nasi merah lebih baik. Benar, nasi merah memiliki serat yang lebih tinggi. Tapi perbedaan serat kedua nasi sangat kecil bahkan hampir 0 yaitu hanya 0,1-0,4 g per 100 g nasi menurut Kemenkes RI dan USDA. Jadi, kalau kalian disarankan makan nasi merah saat diet sebagai sumber serat, jangan tertipu! Lebih baik kalian makan makanan dengan kandungan serat yang jauh lebih tinggi sebagai sumber serat, seperti contoh pada gambar ini:

Makanan yang dapat menjadi sumber serat (sumber: Dapurfit)

Sama seperti makanan lainnya, nasi merah juga memiliki kekurangan, loh. Salah satunya adalah kandungan anti-nutrien di dalamnya yaitu fitat. Fitat dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting, baik itu makronutrien maupun mikronutrien. Hal ini kemudian dapat menyebabkan negative nitrogen balance atau protein loss. Tapi jangan takut dulu! Karena dampak ini dapat terjadi pada orang yang dietnya terlalu rendah protein atau malnutrisi, dan pada orang yang mengkonsumsi nasi merah berlebihan. Jadi selama konsumsi nasi merah dalam porsi normal, semua akan baik-baik saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline